Kelebihan dan Kekurangan Face Shield
Seperti dilansir dari New York Times (24/5/2020), face shield dianggap bisa memberikan proteksi area mata, hidung, sekaligus mulut.
Studi simulasi batuk pada 2014 membuktikan, perisai wajah bisa melindungi penggunanya dari paparan virus sampai 96 persen, saat digunakan dalam jarak setengah meter dari orang yang batuk.
Enggak seperti masker, face shield juga cenderung praktis digunakan dan minim celah kesalahan cara penggunaan.
Terkait sterilisasi, face shield bisa didisinfeksi di mana saja. Sehigga orang enggak perlu repot membawa beberapa face shield saat berada di luar rumah.
Face shield juga dianggap lebih ramah pengidap bisu tuli yang mengandalkan pembacaan mulut untuk berkomunikasi karena dibuat dari bahan transparan.
Selain itu, dengan keunggulannya dari segi komunikasi, face shield bisa menunjang jaga jarak aman.
Setiap orang bisa berkomunikasi tanpa perlu berdekatan.
Walau begitu, face shield dianggap lemah dari sisi keamanan karena kuman masih punya celah untuk masuk di bagian samping dan bawah.
Enggak cuma itu, studi terkait efektivitas penggunaan face shield untuk melindungi diri dari paparan virus corona sesuai bukti belum tersedia.