Find Us On Social Media :

Hati-Hati, Inilah Bahaya Jika Digigit Kutu Kucing yang Bisa Sebabkan Kematian, Kenali Gejalanya

bahaya kutu kucing

 

GridKids.id - Kids, apa kamu mempunyai kucing di rumah?

Kucing merupakan hewan yang lucu dan menggemaskan, makanya banyak yang memelihara hewan lucu tersebut.

Sayangnya, jika kucing mempunyai kutu bisa membahayakan manusia, lo.

Sebaiknya, kamu rawat kucingmu agar terbebas dari kutu, ya.

Sebelumnya, sempat viral seorang balita asal Sragen, Jawa Tengah, yang meninggal karena digigit kutu kucing.

Yang sempat dirasakan balita itu adalah demam tinggi dan muntah.

Nah, Kids, kasus ini viral dan menarik perhatian banyak orang, tapi apakah kutu kucing benar-benar dapat berakibat fatal pada manusia?

Pinjal atau kutu kucing (Ctenocephalides felis) bisa menjadi biang penyakit yang membahayakan manusia.

Kutu kucing dapat membawa bakteri Bartonella henselae biang penyakit cat scratch disease (CSD) serta bakteri Yersinia pestis penyebab penyakit pes.

Baca Juga: Baik untuk Kesehatan Tubuh, Inilah 5 Manfaat Sayur Kol yang Jarang Diketahui

Kedua penyakit akibat infeksi yang dibawa kutu kucing ini bisa berdampak fatal apabila enggak ditangani secara tepat.

Berikut gejala infeksi akibat digigit kutu kucing pada manusia:

Gejala cat scratch disease

Melansir laman resmi Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) AS, cat scratch disease (CSD) adalah infeksi bakteri Bartonella henselae yang dibawa kutu kucing.

Kucing yang tampak sehat bisa menyebabkan infeksi CSD saat terinfeksi bakteri Bartonella.

Dalam beberapa studi, bakteri Bartonella ditemukan dalam darah sepertiga kucing sehat, terutama anak kucing.

Baca Juga: Meski Sudah Diisi Daya, Ternyata Ini Penyebab Baterai Ponsel Butuh Waktu Lama untuk Penuh

Penyakit ini kerap menjangkiti anak-anak di bawah 15 tahun, terutama yang memiliki daya tahan tubuh lemah.

Gejala CSD karena digigit kutu kucing yang paling umum adalah:

-Demam

-Kelenjar getah bening bengkak selang 1-3 minggu setelah digigit kutu kucing

-Timbul keropeng atau luka yang mengering di tempat awal gigitan kutu

Gejala lain yang bisa timbul di antaranya infeksi mata, nyeri otot parah, sampai pembengkakan otak.

Jika ada beberapa gejala di atas, baiknya kamu segera berkonsultasi ke dokter.

 

Kucing Berkutu Harus Diobati, Sebab....

Salah satu jenis kutu yang umumnya menghinggap di kucing adalah Ctenocephalides felis.

Jika kutu ini mengigit manusia, maka dapat memberikan rasa gatal yang mengganggu.

Pada beberapa orang bahkan bisa menyebabkan infeksi yang lebih parah, seperti penyakit zoonosis yang disebut cat scratch disease lantaran kutu kucing dapat membawa bakteri Bartonella henselae saat menggigit manusia.

Oleh sebab itu, kebersihan kucing adalah hal penting.

Baca Juga: Mulai Sekarang Hentikan, Inilah Bahaya Jika Sering Memakai Sepatu di Dalam Rumah Menurut Ahli

Dokter hewan sekaligus pengajar di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana Kupang, drh. Yeremia Yobelanno Sitompul M.Sc menyatakan, memastikan kesehatan kulit kucing dilakukan dengan pemeriksaan ke dokter hewan untuk mengecek keberadaan kutu.

"Jadi pastikan dulu hewannya kalau enggak ada kutu. Minta cek ada kutu atau tidak, kalau misalnya ada maka akan diobati, dan ikuti anjuran dokternya," kata dia kepada Kompas.com, Jumat (29/5/2020).

Yeremia mengatakan, penting untuk disiplin mengikuti anjuran dokter.

Sebab, umumnya pengobatan dilakukan secara berkala hingga kutu benar-benar dipastikan hilang.

Untuk mematahkan siklus hidup kutu, pemberian obat yang dilakukan biasanya hanya membunuh kutu dewasa.

Itu artinya, kemungkinan ada telur kutu yang masih tertinggal. Maka dokter akan memberikan arahan untuk kembali pada beberapa pekan selanjutnya untuk melakukan pengobatan lagi.

Ini berdasarkan perkiraan waktu telur akan menetas, dan tidak berpotensi menghasilkan telur baru.

"Kalau misalnya disuruh balik lagi 3 minggu kemudian, tapi kita baru datang obati lagi di 4-5 minggu kemudian, yah telur ada lagi (kutu keburu bertelur sebelum pengobatan).

Oleh karena itu, ikuti anjuran dokter dengan tepat waktu," jelasnya.

Pada masa pengobatan, Yeremia menyarankan, untuk menjaga kucing berelasi dengan kucing lainnya yang berpotensi menularkan kutu.

Bahkan, jika memiliki lebih dari satu peliharaan kucing, akan lebih baik pemeriksaan dilakukan pada seluruh kucing.

Baca Juga: Mampu Basmi Covid-19, Lebih Efektif Hand Sanitizer atau Tisu Antiseptik, ya? Inilah Penjelasan Ahli

(Penulis : Yohana Artha Uly)

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan  komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids  dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id.