GridKids.id - Kids, apa kamu memelihara kucing?
Kucing memang salah satu hewan favorit untuk dipelihara. Selain lucu, merawatnya pun mudah.
Namun ternyata, kutu kucing juga bisa berbahaya untuk manusia, lo!
Pinjal atau kutu kucing (Ctenocephalides felis) bisa menjadi biang penyakit yang membahayakan manusia.
Kutu kucing bisa membawa bakteri Bartonella henselae biang penyakit cat scratch disease (CSD) serta bakteri Yersinia pestis penyebab penyakit pes.
Kedua penyakit akibat infeksi yang dibawa kutu kucing ini bisa berdampak fatal kalau enggak ditangani secara tepat.
Inilah gejala infeksi akibat digigit kutu kucing pada manusia:
Baca Juga: Trik Membuat Telur Dadar Tebal dan Enak Ala Warung Nasi Padang, Ternyata Ini Rahasianya
Gejala Cat Scratch Disease
Melansir laman resmi Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) AS, cat scratch disease (CSD) adalah infeksi bakteri Bartonella henselae yang dibawa kutu kucing.
Kucing yang tampak sehat bisa menyebabkan infeksi CSD saat terinfeksi bakteri Bartonella.
Dalam beberapa studi, bakteri Bartonella ditemukan dalam darah sepertiga kucing sehat, terutama anak kucing.
Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak di bawah 15 tahun, terutama yang punya daya tahan tubuh lemah.
Gejala CSD karena digigit kutu kucing yang paling umum adalah:
- Demam Kelenjar getah bening bengkak selang 1-3 minggu setelah digigit kutu kucing
- Timbul keropeng atau luka yang mengering di tempat awal gigitan kutu
- Gejala lain yang bisa timbul di antaranya infeksi mata, nyeri otot parah, sampai pembengkakan otak
Kalau ada beberapa gejala di atas, lebih baik segera berkonsultasi ke dokter.
Baca Juga: Menggemaskan Kucing-Kucing Punya Tanda Tubuh yang Unik, Beda dengan Kucing Lain!
Gejala Penyakit Pes
Melansir Harvard Health Publishing, penyakit pes adalah infeksi bakteri Yersinia pestis.
Penyakit ini bisa berkembang menjadi infeksi yang merenggut nyawa kalau enggak segera diobati.
Kucing bisa menyebarkan penyakit pes ke orang sekitarnya dengan membawa kutu yang terinfeksi bakteri Yersinia pestis.
Penyakit ini menyerang dalam berbagai bentuk, di antaranya bubonik, septikemia, dan pneumonik.
Pes Bubonik
Pes bubonik merupakan penyakit paling umum akibat gigitan kutu kucing.
Gejala penyakit ini di antaranya kelenjar getah bening di area sekitar gigitan kutu jadi nyeri hebat, membengkak, dan kemerahan.
Sekitar dua sampai enam hari setelah digigit kutu kucing, penderita akan mengalami demam tinggi, kedinginan, sakit otot, sakit kepala, dan lemah.
Dengan perawatan medis yang tepat dan cepat, 90 persen pasien bisa bertahan hidup.
Tanpa pengobatan yang tepat, bakteri bisa menyebar ke aliran darah dan penyakit berkembang menjadi pes septikemia.
Pes Septikemia
Pes septikemia bisa terjadi dari komplikasi pes bubonik.
Penyakit ini juga bisa timbul saat bakteri Y. pestis masuk ke aliran darah setelah seseorang kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.
Gejala awal pes septikemia adalah mual, muntah, diare, dan nyeri perut.
Tanda-tanda lain infeksi bakteri dari gigitan kutu kucing ini di antaranya pendarahan di bawah kulit, memar, ada darah di urine, kotoran BAB, maupun mimisan.
Beberapa penderita yang enggak segera ditangani juga bisa mengalami syok, gagal ginjal, susah bernapas, sampai meninggal dunia.
Dengan perawatan yang tepat, sebanyak 80 persen penderita bisa bertahan hidup.
Pes pneumonik
Pes pneumonik sangat jarang terjadi. Kondisi ini bisa terjadi saat bakteri Y. pestis menginfeksi paru-paru dan menyebabkan pneumonia.
Pes pneumonik juga bisa disebabkan komplikasi pes septikemia.
Gejala pes pneumonik di antaranya demam tinggi, kedinginan, sakit kepala hebat, nyeri dada, pernapasan cepat, napas pendek-pendek, dan batuk berdarah.
Tanpa penanganan tepat, penyakit ini bisa menyebabkan kematian.
(Penulis: Mahardini Nur Afifah)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id.