Find Us On Social Media :

Pantas Saja Jadi Makanan Khas Lebaran, Ternyata Ketupat Punya Makna yang Dalam dan Penuh Arti

Alasan Ketupat Selalu Dihidangkan saat Lebaran

Filosofi Ketupat

Secara filosofis, ketupat adalah simbol permintaan maaf dan berkah, yang mana dekat dengan makna Lebaran itu sendiri.

Beras dalam ketupat melambangkan nafsu.

Salah satu versi sejarah meyakini bahwa janur merupakan singkatan dari jatining nur, ungkapan bahasa Jawa yang berarti hati nurani.

Dengan kata lain, ketupat merupakan perlambangan nafsu dan hati nurani. Manusia diharapkan mampu menahan nafsu dunia dengan hati nurani mereka.

Sementara itu, dalam bahasa Sunda, ketupat kerap disebut kupat. Orang Sunda percaya, ketupat mengingatkan manusia untuk enggak mengumpat atau berbicara hal buruk pada orang lain.

Dalam bahasa Jawa, ketupat juga jadi semacam frasa yang merujuk ke ungkapan 'ngaku lepat' atau mengaku salah.

Ada pesan tersirat yang menganjurkan manusia untuk meminta maaf saat melakukan kesalahan.

Perilaku ini sudah jadi kebiasaan atau tradisi pada Syawal atau Idul Fitri pertama, dan akhir bulan puasa ditandai dengan makan ketupat bersama dengan beberapa lauk.

Ketupat digunakan sebagai simbol pengakuan bagi Tuhan dan manusia.

"Selain ngaku lepat, ketupat juga diartikan sebagai laku papat (empat keutamaan). Laku papat terdiri dari empat tindakan, yaitu lebaran, luberan, leburan, dan laburan," tulis jurnal tersebut.

Baca Juga: Trik Membuat Nastar Agar Tidak Retak dan Mengkilap, Ternyata Mudah Banget