Find Us On Social Media :

Sering Disepelekan, Faktanya Virus Ini Bermutasi Lebih Cepat dari Corona

Kabar baik dari perkembangan penanganan wabah virus corona di Indonesia.

GridKids.id - Virus corona Covid-19 masih membuat resah seluruh dunia.

Dari kemunculannya di akhir tahun 2019 sampai sekarang, sudah ada 4 juta pasien yang sudah terinfeksi.

Jumlah pasien ini tersebar di 212 negara.

Walau begitu, untuk ukuran virus, SARS-CoV-2 bermutasi dalam rentang waktu yang cukup lama.

Beberapa virus punya kecepatan bermutasi yang lebih tinggi, seperti pada influenza.

Oleh karena itulah manusia perlu memperbaharui vaksin setiap tahun untuk mengimbangi perkembangan influenza. 

Sementara virus corona jenis SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 saat ini relatif stabil dan tampaknya bermutasi jauh lebih lambat daripada influenza.

Tentunya ini berita bagus bagi para ilmuwan untuk bisa mempelajari virus dengan cermat dan dalam pengembangan vaksin.

SARS-CoV-2 sejauh ini diperkirakan punya tingkat mutasi kurang dari 25 per tahun. Bandingkan dengan influenza yang sebanyak 50 mutasi per tahun.

Baru-baru ini ada dua studi analisis mutasi SARS-CoV-2 yang telah dirilis.

Pertama, studi dari Arizona State University yang menemukan penghapusan besar DNA dalam sampel virus yang diambil dari pasien di Tempe, Arizona.

Studi tersebut menghasilkan tiga genom SARS-CoV-2 dari serangkaian sampel.

Salah satu genom yang ditemukan diberi nama AZ-ASU2923, punya penghapusan besar yakni 81 pasangan basa DNA dalam gen yang disebut ORF7a.

Gen ORF7a ini menciptakan protein tambahan yang membantu virus menginfeksi, mereplikasi, dan menyebar di dalam tubuh manusia.

Secara khusus, protein dianggap membantu virus untuk menghindari sistem kekebalan tubuh kita dan membunuh sel begitu proses replikasi selesai.

Baca Juga: Bebas dari Virus Corona, Wilayah yang Dihuni 5000-an Orang Ini Disebut Sebagai Tempat Paling Aman di Dunia