Sejarah Permainan Perahu Jong
Pada mulanya Jong merupakan tradisi suku Tionghoa dalam melakukan sebuah ritual.
Mereka mengirim makanan ke laut dengan menggunakan replika perahu layar. Mirip semacam sesajen.
Makanan yang dikirim tersebut berupa kue bernama Jong Kong.
Kebiasaan tersebut ternyata menarik minat suku Melayu terhadap replika perahu layar yang digunakan.
Hal ini kemudian ditiru dan dijadikan sebuah permainan.
Sebagaimana nama makanan yang sering dibawa pada saat ritual, permainan ini kemudian oleh masyarakat setempat disebut dengan nama Jong.
Pembuatan Perahu Jong
Jong dibuat dari kayu pulai yang bentuknya mirip dengan pohon karet.
Kayu berwana hitam keabu-abuan dengan serat berwarna kuning kecoklatan ini dipilih karena punya tekstur yang lunak sehingga mudah dibentuk.
Perahu layar ini memiliki 3 ukuran, yakni Jong kecil dengan ukuran 1 hingga 1,29 meter, Jong sedang berukuran 1,29 hingga 1,6 meter, dan Jong besar dengan ukuran 1,6 hingga 1,9 meter.
Agar enggak karam di tengah laut, Jong membutuhkan penyeimbang, yakni kate yang dibuat di sisi Jong.
Kate tersebut akan dihubungkan dengan batang kate, sehingga menyatu dengan badan Jong.
Bagian lain yang tak kalah penting dari perahu Jong adalah sauk.
Baca Juga: Pernah Dipakai Siwon Hingga Paris Hilton, Warisan Budaya Ini Sudah Mendunia