Find Us On Social Media :

Bukan Kabar Baik, Kini Tiongkok Dipusingkan dengan 1.290 Kematian Baru, Apa Penyebabnya?

Pasien tertua yang berhasil sembuh dari virus corona.

GridKids.id - Virus corona masih meneror sejumlah negara di dunia.

Beberapa usaha telah dilakukan untuk menekan kasus Covid-19, seperti lockdown, social distancing dan usaha lainnya. 

Namun, kasus virus corona masih terus tinggi di beberapa negara, Kids.

Oh iya, sebelumnya China sudah enggak melaporkan lagi kasus kematian akibat virus corona, tapi pada Jumat (17/04/2020) China kembali melaporkan adanya kasus kematian karena Covid-19. 

Baca Juga: Kabar Baik! Obat Tradisional Ini Sudah Terbukti Efektif Sembuhkan Covid-19 di Tiongkok

Enggak hanya itu, berdasarkan laporan terdapat 1.290 kematian di Wuhan, China beserta tambahan kasus baru sebanyak 325 kasus positif virus corona.

Tentu saja hal tersebut membuat orang bertanya-tanya , Kids.

Wuhan merupkan kota yang diduga sebagai asal virus corona, karena itu Wuhan langsung memberlakukan lockdown pada 23 Januari 2020.

Sempat mendapat kabar baik, pada 8 April 2020 lockdown di Wuhan sudah kembali di buka, kini mereka harus mendapatkan mimpi buruk lagi, Kids.

Baca Juga: Menggemaskan! Anjing dan Kucing Ini juga Ikutan Social Distancing, Enggak Mau Kalah dengan Manusia

Apa penyebabnya?

Melansir dari BBC yang dikutip Kompas.com, pejabat Wuhan membantah ada yang mereka tutupi terkait jumlah kasus virus corona yang sebenarnya.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Jumat (17/4/2020), para pejabat di Wuhan mengatakan angka-angka yang direvisi merupakan hasil data baru yang diterima dari berbagai sumber termasuk catatan yang disimpan oleh rumah duka dan penjara.

"Verifikasi statistik mengikuti upaya pihak berwenang untuk memastikan bahwa informasi tentang epidemi Covid-19 kota terbuka, transparan dan datanya akurat,” kata pernyataan itu.

Dalam laporan tersebut juga dikatakan bahwa sistem kesehatan awalnya kewalahan sehingga membuat kesalahan dengan keliru.

“Kekurangan kapasitas pengujian pada tahap awal berarti bahwa banyak pasien yang terinfeksi namun tidak diperhitungkan,” jelas pernyataan itu lagi.

Baca Juga: Siapa Sangka, Ternyata Keunikan Kelelawar Membuatnya Jadi Hewan yang Banyak Membawa Virus Penyakit

Pendataan komprehensif

Rupanya jumlah kematian baru tersebut muncul saat melakukan tinjauan komprehensif data epidemi, kata juru bicara Komisi Kesehatan Nasional China, Mi Feng.

Dikutip Kompas.com, Kementerian Luar Negeri membantah tuduhan Presiden AS Donald Trump yang menyebut China menutup-nutupi kasus, Kids.

"Kami tidak akan pernah membiarkan penyembunyian," kata juru bicara. Angka revisi itu sendiri muncul pada hari Jumat saat dunia internasional mengkhawatirkan adanya kekurangan laporan kasus kematian di China.

Jumlah kasus di China hingga Sabtu (19/4/2020), sebanyak 82.719 kasus, kematian sebanyak 4.632 kasus, dan sembuh 77.029 orang. 

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id

Lihat video ini juga, yuk!