GridKids.id - Virus corona Covid-19 pertama kali muncul di Wuhan pada akhir Desember 2019.
Hal ini menyebabkan Tiongkok sempat menjadi negara dengan kasus Covid-19 terparah, Kids.
Namun sejak melakukan kebijakan lockdown bulan Januari, kini kasus virus corona di Tiongkok turun drastis.
Yup! Negara ini perlahan pulih dari ancaman virus corona Covid-19.
Jumlah pasien yang sembuh terus meningkat. Jumlah kasus baru pun terus menurun setiap harinya.
Bahkan, sempat dilaporkan kalau enggak ada penambahan kasus.
Mempertimbangkan hal ini, sejak Rabu (25/3/2020), pemerintah di Hubei mencabut aturan lockdown di provinsi yang tadinya dikenal sebagai pusat wabah virus corona itu.
Dan pada Rabu (8/3/2020), Tiongkok resmi mengakhiri masa lockdown di Wuhan setelah 11 minggu.
Mereka mulai mengizinkan sekitar 11 juta warganya bepergian keluar masuk kota tanpa membutuhkan adanya panduan khusus.
Kalaupun ada, itu adalah kewajiban bagi warga Wuhan untuk mengunduh aplikasi berisi tracing data dan pengawasan pemerintah.
Berdasarkan aplikasi itu, mereka harus bisa menunjukkan kalau mereka berada dalam kondisi sehat, dan enggak melakukan kontak dengan penderita virus corona.
Pertunjukan Lampu
Pertunjukan lampu di sisi lain Sungai Yangtze menandai momen itu, dengan gedung dan jembatan menunjukkan momen tenaga medis merawat pasien.
Salah satunya memperlihatkan tulisan "kota pahlawan", julukan yang disematkan oleh Presiden China Xi Jinping, dikutip Sky News Rabu (8/4/2020).
Di sepanjang tanggul dan jembatan, orang-orang meneriakkan "Ayo, Wuhan!" dan menyanyikan lagu kebangsaan mereka secara acapella.
"Saya belum pernah berada di luar selama lebh dari 70 hari," kata Tong Zhengkun secara emosional, sambil melihat pertunjukan itu di jembatan.
Tong mengungkapkan, kompleks apartemennya langsung ditutup begitu mengetahui ada salah satu penghuninya positif terinfeksi Covid-19.
Dia enggak diperbolehkan untuk keluar dari apartemen, bahkan untuk membeli makanan.
Segala kebutuhan hariannya dicukupkan otoritas lingkungan.
"Berada di dalam ruangan benar-benar membuat saya gila," katanya.
Seiring dengan dibukanya kota Wuhan, lalu lintas pun perlahan aktif.
Jembatan, terowongan, dan jalan raya dibuka, sementara masyarakat mengantre kereta atau pun pesawat, berharap bisa kembali bekerja.
Larangan di ibu kota Provinsi Hubei tersebut mulai diperlunak dalam beberapa pekan terakhir setelah enggak ada lagi kasus yang terdeteksi.
Pada Selasa (7/4/2020), Beijing mengumumkan enggak ada kasus baru baik dalam penularan maupun korban meninggal karena Covid-19.
Meski laporan Tiongkok itu diragukan, keputusan untuk membuka kembali lockdown Wuhan dan kota di sekitarnya ditiru oleh negara lain.
"Orang di sini membayar mahal, baik karena kebosanan atau tekanan psikologi. Warga Wuhan terkenal karena tekad kuat mereka," ujar Zhang Xiang.
Selama sekitar 76 hari masa karantina, masyarakat hanya diperbolehkan keluar rumah untuk membeli makanan atau menghadiri agenda sangat penting.
Mereka yang boleh keluar pun harus menunjukkan kalau mereka sehat, dan memperlihatkan dokumen ke mana tujuan mereka dan mengapa mereka melakukannya.
(Penulis: Ardi Priyatno Utomo)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id.