Find Us On Social Media :

Baju Hazmat Digunakan Tenaga Medis Sebagai Alat Pelindung, Jenisnya Ternyata Ada Macam-Macam

Staf medis menangani virus corona (Covid-19) dengan APD berupa baju hazmat.

GridKids.id - Selama pandemi virus corona, mungkin kamu sudah enggak asing dengan pakaian yang digunakan oleh banyak tenaga medis.

Sekilas, pakaian tersebut mirip dengan pakaian yang dikenakan para astronaut, ya, Kids. Hihi...

Namun, apakah kamu tahu nama pakaian tersebut? Itu adalah hazmat suit atau baju hazmat.

Baca Juga: Unik! Lahir di Tengah Lockdown Virus Corona, Bayi Kembar Ini Diberi Nama

Baju tersebut umumnya dipakai oleh tenaga medis seperti dokter dan perawat, terutama yang merawat pasien Covid-19.

Soalnya, fungsi baju hazmat itu berfungsi untuk melindungi dari virus, Kids.

Kira-kira bagaimana cara kerja baju hazmat melindungi para petugas kesehatan, ya?

Serba-serbi Baju Hazmat

Hazmat suit merupakan singkatan dari Hazardous material suit.

Selain petugas yang bekerja menangani virus penyebab penyakit COVID-19, baju hazmat juga digunakan oleh petugas kesehatan yang menangani virus lainnya, seperti Ebola, SARS, MERS, dan Flu Burung.

Baju hazmat sebenarnya bukan hanya melindungi dari virus, namun juga cairan, minyak, atau senyawa kimia yang berbahaya.

Baca Juga: Waspada Hoaks! Inilah 9 Mitos Virus Corona yang Sering Dipercaya, Padahal Belum Tentu Benar

Sehingga, baju itu juga bisa dikenakan oleh orang-orang yang berada di tempat berbahaya, sebagai perlindungan diri.

Baju itu terdiri dari beberapa bagian yaitu pakaian yang menutup seluruh tubuh, kacamata pelindung, dan sarung tangan. Ada juga baju hazmat yang dilengkapi helm, penutup wajah, dan sepatu khusus.

Jenis baju hazmat yang digunakan juga berbeda-beda, tergantung tempat dan keadaan yang dihadapi, Kids.

Bagaimana Baju Hazmat Melindungi Tubuh?

Baju hazmat didesain agar kedap, sehingga zat berbahaya enggak mengenai kulitnya.

Hazmat suit itu dibuat dari plastik, kain, dan karet khusus. Ada juga yang dilengkapi sumber oksigen.

Pakaian ini digunakan di atas pakaian normal, kemudian dipastikan rapat dan enggak ada celah. Bagian pergelangan tangan, kaki, leher, dan pinggang benar-benar ditutup.

Di Amerika Serikat, baju hazmat terdiri dari empat jenis baju yang berbeda, mulai dari level A sampai D.

Nah, cara kerja baju hazmat juga berbeda-beda sesuai jenisnya itu, Kids.

Baca Juga: Meski Berpotensi Tertular Virus Corona, Namun Para Pedagang Pangan Tetap Berjualan, Alasannya Bikin Haru

Baju Hazmat Level A

Baju hazmat level A memiliki perlindungan paling tinggi. Pakaian itu bisa melindungi pemakainya dari uap, gas, kabut, dan partikel berbahaya.

Pakaian hazmat level A ini menggabungkan alat bantu pernapasan dan radio dua arah.

Karenanya, baju hazmat level A digunakan untuk lingkungan dengan kondisi yang sangat berbahaya.

Baju Hazmat Level B

Kemudian ada baju hazmat level B memiliki perlindungan dari bahan kimia dengan sarung tangan yang memberikan perlindungan dari cairan, namun enggak kedap udara. Tapi, baju ini dilengkapi peralatan pernapasan juga.

Pakaian ini digunakan untuk tingkat perlindungan yang lebih rendah sudah cukup.

Baca Juga: Kabar Baik dari Perkembangan Virus Corona di Dunia, Salah Satunya Anak-Anak Enggak Mudah Terinfeksi

Baju Hazmat Level C

Baju hazmat level C memiliki bahan yang sama dengan baju hazmat level B tapi bisa dipakai dengan peralatan perlindungan pernapasan tambahan.

Biasanya ini digunakan pertugas untuk mendekontaminasi atau menghilangkan kotoran dari pasien atau korban.

Baju Hazmat Level D

Sedangkan baju hazmat level D bisa melindungi tubuh tapi enggak memiliki perlindungan dari paparan kimia.

Sehingga biasanya petugas yang memakainya harus menggunakan sepatu dan penutup wajah khusus.

Perlindungan yang berbeda-beda itu digunakan sesuai kebutuhan, Kids.

Baca Juga: Mengerikan! Akhirnya Terungkap, Ini Dia Alasan Virus Corona Lebih Menular daripada Wabah SARS Dulu

Misalnya, ilmuwan yang bekerja di laboratorium yang menangani gas berbahaya menggunakan baju hazmat yang berbeda dari ilmuwan yang menangani cairan disinfektan.

O iya, baju hazmat harus dilepaskan dengan hati-hati dan harus dilepas sebelum keluar dari area isolasi.

Pertama-tama, pemakai baju hazmat harus melepaskan sarung tangan tanpa menyentuh bagian luar karena semua bagian luar dianggap terkontaminasi setelah pemakai melakukan kontak dengan pasien yang terinfeksi.

Kemudian, baju hazmat dilepas dengan cara menggulung ke bawah dari ujung ke ujung.

(Penulis: Avisena Ashari)

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan  komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids  dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id

Tonton video ini, yuk!