GridKids.id - Virus corona Covid-19 masih menyebar di hampir seluruh dunia, Kids.
Penyebaran Covid-19 memang dikenal sangat cepat.
Sampai Jumat (3/4/2020), sudah ada 204 negara dan wilayah yang terinfeksi virus ini.
Kasus virus corona di dunia telah lebih dari 1 juta kasus. Artinya, lebih dari 1 juta orang menderita Covid-19 yang disebabkan infeksi virus corona jenis baru ini.
Di Indonesia, angka kasus tercatat 1.790, 170 orang meninggal dunia, dan 112 orang sembuh.
Sejak wabah virus corona menyebar pada akhir 2019, berbagai informasi menyebar dan penelitian terus dilakukan.
Di antara berbagai informasi itu, ada yang benar, ada yang salah, dan ada juga yang salah diartikan.
Inilah 9 mitos seputar virus corona, seperti dikutip dari Medical News Today:
1. Penyemprotan klorin atau alkohol pada kulit bisa membunuh virus dalam tubuh
Ada yang mengatakan kalau menyemprot klorin atau alkohol pada kulit bisa membunuh virus dalam tubuh.
Faktanya, menyemprotkan klorin atau alkohol ke tubuh malah bisa menyebabkan bahaya, lo, terutama kalau terkena mata atau mulut.
Walaupun kamu menggunakan bahan kimia ini untuk mendisinfeksi permukaan, tapi jangan pernah menggunakannya di kulit, ya!
Klorin atau alkohol enggak bisa membunuh virus di dalam tubuh.
Baca Juga: Di Tengah Virus Corona, Makanan Ini Diincar Karena Bisa Menambah Imunitas Tubuh, Apa Saja?
2. Hanya orang dewasa atau lansia dan pemuda yang berisiko
Enggak benar kalau cuma orang dewasa atau lansia dan pemuda yang berisiko terinfeksi virus corona.
SARS-CoV-2 atau virus corona jenis baru ini seperti coronavirus lainnya yang bisa menginfeksi siapa saja pada segala usia.
Namun, orang tua atau mereka yang punya riwayat penyakit bawaan seperti diabetes, asma, dan lain-lain, memang cenderung bisa menjadi lebih parah jika terinfeksi.
3. Anak-anak kebal virus corona
Mitos ini juga enggak benar, Kids.
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, walaupun sebagian besar kasus sejauh ini terjadi pada orang tua, tetapi anak-anak juga enggak kebal.
Faktanya, bukti awal menunjukkan anak-anak juga berpotensi terinfeksi. Akan tetapi, gejalanya memang cenderung enggak parah.
4. Kita harus bersama seseorang selama 10 menit untuk terinfeksi virus corona
Enggak sepenuhnya benar kalau disebutkan kita harus bersama seseorang selama 10 menit baru bisa tertular virus corona.
Seseorang bisa tertular dengan melakukan kontak atau berdekatan dengan orang yang telah terinfeksi virus corona.
Semakin lama seseorang bersama atau kontak dengan orang yang terinfeksi, semakin besar kemungkinan untuk tertular virus.
Masih mungkin seseorang tertular dengan melakukan kontak selama kurang dari 10 menit.
Baca Juga: 9 Potret Menghangatkan Hati di Tengah Pandemi Virus Corona, Bikin yang Lihat Terharu!
5. Bawang putih mencegah virus corona
Sempat viral kalau bawang putih dikatakan bisa mencegah virus corona.
Beberapa penelitian menunjukkan kalau bawang putih bisa memperlambat pertumbuhan beberapa spesies bakteri.
Namun, virus corona disebabkan oleh virus. Selain itu enggak ada bukti kalau bawang putih bisa melindungi orang dari virus corona.
6. Paket dari China bisa menyebarkan virus corona
Enggak benar kalau paket yang dikirimkan dari China bisa menyebarkan virus corona.
Para peneliti percaya kalau virus enggak bisa bertahan hidup melalui surat atau paket untuk waktu yang lama.
CDC menjelaskan, virus corona enggak bisa bertahan lama di permukaan. Oleh karena itu, kemungkinan risiko penyebaran dari paket kiriman rendah.
7. Virus corona akan mati ketika suhu naik (seperti saat musim semi)
Beberapa virus seperti flu menyebar dengan lebih mudah saat musim dingin.
Akan tetapi, enggak berarti semuanya berhenti ketika kondisi jadi lebih hangat.
Sampai sekarang, peneliti belum memastikan apakah perubahan suhu berdampak pada virus corona atau SARS-CoV-2.
Baca Juga: Mengerikan! Akhirnya Terungkap, Ini Dia Alasan Virus Corona Lebih Menular daripada Wabah SARS Dulu
8. Virus corona adalah virus paling mematikan
Meskipun SARS-CoV-2 tampaknya lebih serius daripada influenza, namun bukan virus paling mematikan yang pernah dihadapi manusia.
Peneliti menyebutkan, Ebola punya tingkat kematian lebih tinggi daripada virus corona.
9. Masker wajah paling bisa melindungi dari virus corona
Mitos ini enggak sepenuhnya benar. Penggunaan masker kini disarankan setelah adanya temuan bahwa mereka yang tanpa gejala bisa menularkan virus corona.
Oleh karena itu, setiap orang diminta menggunakan masker untuk melindungi dirinya dan orang lain.
Akan tetapi, masker yang disarankan adalah masker non-medis agar masker bedah bisa digunakan petugas kesehatan yang paling membutuhkan.
Namun, masker bukan cara yang paling efektif melindungi diri kalau enggak diikuti oleh langkah pencegahan lainnya.
Mengenakan masker hanya efektif kalau individu secara teratur mencuci tangan dengan cairan pembersih yang mengandung alkohol atau sabun dan air.
Selain itu, perlu juga diperhatikan cara memakai dan membuang masker dengan benar.
------
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id.
Baca Juga: Kabar Baik dari Perkembangan Virus Corona di Dunia, Salah Satunya Anak-Anak Enggak Mudah Terinfeksi