GridKids.id - Saat ini seluruh dunia sedang berjuang menghadapi pandemi virus corona.
Sejak pertama kali muncul di Wuhan, virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 terus menyebar dengan cepat ke berbagai negara.
Dilansir dari Kompas.com, per Rabu (1/4/2020), jumlah kasus infeksi corona di seluruh dunia telah mencapai 873.008 dengan 1.677 di antaranya terjadi di dunia.
Padahal, virus corona baru terdeteksi pada bulan Desember 2019 silam, Kids.
Baca Juga: Sempat Dikatakan Bisa Menular Lewat Udara, WHO Pastikan Virus Corona Enggak Airborne
Virus corona penyebab Covid-19 memiliki kemiripan hingga 80 persen dengan virus penyebab SARS.
Namun, virus corona disebut-sebut jauh lebih menular daripada virus penyebab SARS.
SARS sendiri mewabah pada tahun 2002 hingga 2003. Lalu mengapa virus corona sangat menular, ya?
Kita simak jawabannya yang akhirnya telah terungkap, yuk!
Mutasi Struktur Virus
Jawaban dari pertanyaan di atas mungkin terletak pada struktur virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19, Kids.
Tim peneliti dari University of Minnesota (IM) menciptakan model 3D (3 dimensi) dari struktur paku mahkota (spike) pada virus corona.
Mereka menciptakannya dengan menggunakan kristalografi sinar X.
Dari model tersebut dilihat dapat dilihat bagaimana virus tersebut mengikat sel manusia.
Baca Juga: Cegah Virus Corona Masuk Rumah dengan Lakukan 5 Hal Ini Setelah Bepergian
Ditemukan bahwa virus SARS-CoV-2 mengalami beberapa mutasi yang membuatnya memiliki kerutan yang lebih rapat pada protein spike daripada virus SARS terdahulu.
Hal itu dipublikasikan dalam jurnal Nature oleh tim peneliti, Kids.
Fang Li, salah seorang peneliti mengungkapkan kepada The Guardian bahwa dilihat dari struktur 3D, virus corona baru ini telah mengembangkan strategi baru untuk mengikat pada reseptor manusia.
Jika dibandingkan dengan virus yang menyebabkan wabah SARS, virus corona baru menghasilkan ikatan yang lebih erat.
Ikatan yang lebih erat pada reseptor manusia tersebut membuat virus dapat menginfeksi sel manusia dan menyebar di antara manusia, Kids.
Kelelawar dan Trenggiling
Terkait hal ini, para peneliti juga mengamati berbagai strain virus corona pada hewan kelelawar dan trenggling.
Ditemukan fakta bahwa virus corona pada kelelawar memerlukan sejumlah mutasi untuk memiliki bentuk spike yang bisa mengikat pada reseptor manusia, Kids.
Namun, ditemukan satu strain virus corona pada trenggiling yang memiliki kecocokan dengan reseptor manusia.
Penemuan tersebut memperkuat dugaan bahwa trenggiling merupakan perantara virus dari kelelawar ke manusia.
Baca Juga: Berjemur Enggak Mematikan Virus, Ini Manfaat Sebenarnya Matahari Pagi
Melalui penelitian yang dijalani, tim ahli berharap dapat membantu ilmuwan-ilmuwan dunia untuk mengembangkan obat atau vaksin yang dapat melawan SARS-CoV-2.
Namun, tentu penelitian tersebut memiliki kekurangan karena hanya menggunakan sepotong kecil dari spike virus.
Berarti masih ada banyak informasi yang harus dijelajahi lebih lanjut secara mendalam.
Semoga peneliti dan ilmuwan dapat segera menemukan informasi lebih banyak terkait virus corona dan pandemi yang sedang terjadi ini bisa segera teratasi, ya, Kids!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Tonton video ini, yuk!