Find Us On Social Media :

Masih dalam Proses Pengembangan, Vaksin Virus Corona Diprediksi Bisa Tahan Lama

Vaksin virus corona (ilustrasi)

GridKids.id - Virus corona masih menyebar di seluruh dunia, Kids.

Menurut situs worldometers, saat ini (27/3/2020) sudah ada 199 negara dan wilayah yang terinfeksi Covid-19.

Hal ini tentu saja membuat seluruh masyarakat khawatir. Walaupun begitu, ada kabar baik mengenai vaksin virus corona Covid-19.

Vaksin untuk penyakit Covid-19 memang masih dalam tahap pengembangan, dan prosesnya memakan waktu cukup lama.

Namun, vaksin ini diperkirakan akan sangat efektif dan bisa bertahan cukup lama, setidaknya dalam beberapa tahun, sebagaimana dilansir dari techcrunch.  

Enggak cuma itu, kabar baik lainnya seperti dilansir dari penelitian Universitas Johns Hopkins, mengatakan kalau virus corona Covid-19 enggak melakukan mutasi di dalam tubuh manusia.

Semua virus biasanya mengalami evolusi, yaitu melakukan replikasi diri dari inangnya dan menyebar ke seluruh populasi.

Namun, Covid-19 rupanya enggak cepat bermutasi.

Baca Juga: 7 Kabar Baik tentang Virus Corona, Mulai dari Vaksin sampai Obat yang Terbukti Efektif Lawan Covid-19

Tahapan Uji Klinis Vaksin

Selain kabar baik tersebut, pakar ilmuwan juga berusaha memaparkan bagaimana tahapan uji klinis vaksin berproses. 

Seperti seberapa lama proses itu berlangsung, agar bisa memastikan keselamatan manusia dan mengetahui seberapa bermanfaatnya vaksin tersebut.

Menurut Bruce Thompson, Dekan Fakultas Kesehatan di Universitas Swinburne, Australia, pengobatan apa pun yang dijual harus melewati beberapa tahapan proses standardisasi berdasarkan uji coba klinis mulai dari fase 1 sampai fase 3. 

Dia mengatakan, "Kita harus memastikan obat atau vaksin itu aman, tidak melukai dan tahu seberapa efektivitasnya."

Secara umum, prosesnya terbagi jadi 6 tahap:

Baca Juga: Vaksin Virus Corona Ditemukan dan akan Diuji Coba ke Sukarelawan, Kapan Mulai Bisa Digunakan untuk Umum?

Desain Vaksin: Proses di mana para pakar mempelajari patogen dan memutuskan bagaimana sistem imun bisa menyadari kehadiran patogen tersebut.

Uji Hewan: Vaksin baru yang diuji kepada hewan berfungsi untuk menunjukkan apakah vaksin itu bisa bekerja dan enggak menimbulkan efek samping yang ekstrem.

Uji Klinis Tahap I: Merepresentasikan uji pertama kepada manusia untuk mengetahui tingkat keamanannya, dosisnya dan efek sampingnya. Uji coba ini cuma membutuhkan sedikit relawan.

Uji Klinis Tahap II: Terdapat analisis mendalam tentang bagaimana cara kerja vaksin secara biologis. Uji coba ini melibatkan relawan lebih banyak dan membutuhkan penilaian terhadap respons psikologis dan interaksi selama perawatan. Intinya, uji  coba vaksin virus corona menilai bagaimana stimulasi vaksin dalam sistem imun bekerja. 

Uji Klinis Tahap III: Tahap akhir yang melihat bagaimana jumlah besar relawan yang diuji coba merespons dalam waktu lama.

Persetujuan Peraturan: Terakhir, badan pengawas akan melihat bukti dari hasil uji coba klinis dan menyimpulkan apakah vaksin bisa diberikan seluruhnya. 

Namun, untuk kasus Covid-19, proses uji klinis dipercepat dalam beberapa tahap.

Seperti yang dilaporkan STAT News, vaksin yang dikembangkan Moderna sudah melewati tahapan dari desain vaksin langsung ke uji klinis tahap I. 

Vaksin mRNA-nya bahkan melewatkan tes klinis kepada hewan.

Tes-tes itu sudah berlangsung di Seattle, Kaiser Permanente Washington Health Institute dengan jumlah relawan yang sudah mendaftar.

(Penulis: Miranti Kencana Wirawan)

Baca Juga: Temukan Vaksin untuk Virus Corona, Peneliti Ini Jadi Harapan Warga Dunia