GridKids.id - Kids, virus corona masih terus tersebar di berbagai wilayah.
Bahkan, sekarang sudah mencapai 103 negara dan 1 wilayah khusus, yaitu kapal Diamond Princess yang berlabuh di Jepang.
Penyebaran virus yang cepat tentu saja membuat masyarakat semakin waspada.
Di Indonesia, data terakhir menunjukkan ada enam orang yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
Sementara itu, ratusan orang lainnya dalam pemantauan dan pengawasan. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran, tak jarang membuat masyarakat panik.
Bagaimana agar enggak panik tetapi tetap waspada menghadapi ancaman wabah virus corona?
Konsultan motivasi The Happiness Experts Company, Paul Krismer, mengungkapkan, hal yang harus dilakukan adalah mengakui rasa takut, cemas, panik, dan khawatir yang mungkin dialami masyarakat.
Rasa takut, cemas, panik, misalnya, muncul karena melihat langkanya masker atau kekhawatiran akan terjadi sesuatu sehingga terjadi panic buying.
Semua emosi harus dihormati, termasuk perasaan khawatir. Namun, jangan terlalu lama terjebak dalam ruang emosi negatif tersebut.
Kita harus mengambil perspektif rasional untuk masalah yang sangat nyata dan kompleks ini. Selain itu, perlu juga menanyakan pada diri sendiri beberapa pertanyaan penting, seperti:
- Seberapa besar Covid-19 mengganggu diri kita?
- Tindakan pencegahan apa yang bisa diambil?
- Bagaimana mengatasi kegelisahan ini?
Baca Juga: Menghantui Masyarakat, 8 Cara Ini Bantu Kamu Cegah Virus Corona Saat Naik Kendaraan Umum
Menurut Krismer, seseorang akan menemukan kedamaian atau ketenangan saat mengambil tindakan yang lebih praktis untuk masalah tersebut.
"Kekhawatiran dan ketakutan akan terasa jauh lebih ringan," ujar Krismer.
Kekhawatiran juga cenderung membawa kita ke masa depan. Meskipun demikian, masa depan hampir selalu di luar kendali kita.
Oleh karena itu, Krismer mengatakan, penting untuk memikirkan hal yang sedang berlangsung saat ini.
"Banyak dari kita memiliki pemikiran yang memberi tahu kita apa yang harus dipikirkan atau dikhawatirkan," ujar Krismer.
Sebaiknya, enggak menganggap kekhawatiran yang muncul itu sebagai realita saat ini.
Isi pikiran dengan hal positif, seperti mayoritas dari kita dalam kondisi sehat, orang yang kita cintai baik-baik saja, dan hidup ini baik-baik saja.
Menurut Krismer, dengan pola pemikiran seperti ini, dapat menjadi penangkal yang kuat untuk enggak mengkhawatirkan masa depan atau masa lalu.
Lawan Rasa Khawatir
Sementara itu, psikiater dari pusat Kesehatan Psikologi di Singapura, Dr. Lim Boon Leng mengungkapkan, sangat mudah untuk membiarkan hati menguasai pikiran kita dalam situasi krisis.
Yang perlu diwaspadai adalah pikiran-pikiran negatif dan pikiran yang enggak masuk akal.
Oleh karena itu, kata Dokter Lim, masyarakat harus melawan rasa khawatir itu.
Baca Juga: Virus Corona Semakin Menyebar, 9 Cara Ini Bisa Menjauhkan Kamu dari Virus Tersebut
Kekhawatiran yang enggak perlu bukan cuma menguras energi, tapi juga menyebabkan kecemasan yang berdampak enggak baik bagi sistem kekebalan tubuh.
"Hal ini juga berguna untuk mengingat bahwa kita enggak sendirian," ujar Lim yang juga ahli dalam gangguan kecemasan.
"Cobalah untuk menjadi kuat dan tetap positif. Kita tahu dari wabah sebelumnya, SARS yang merebak pada 2003, dan flu babi H1N1 pada 2009," lanjut dia.
Dari dua kasus wabah dunia itu, setidaknya orang-orang telah berhasil menghadapi masa sulit dan bisa mengatasi virus corona.
Untuk membantu mengelola perasaan enggak enak, Lim menyarankan agar melakukan rutinitas harian seperti biasa.
Selain itu, atur jenis dan kuantitas informasi yang dikonsumsi setiap harinya.
Berikan waktu pada otak untuk beristirahat dan jangan terlalu memikirkan apa yang telah dibaca atau dilihat.
Cara lain yang bisa dilakukan untuk mencegah kecemasan dalam pikiran bisa dilakukan aktivitas-aktivitas berikut, di antaranya:
Olahraga secara teratur
Beraktivitas di luar sehingga mendapatkan udara segar
Makan makanan yang seimbang
Tidur cukup
Meluangkan waktu untuk perawatan diri. Saat Anda sudah merasa baik, kuat, dan sehat, berarti Anda telah berhasil atau mampu mengatasi apa pun yang terjadi di sekitar Anda.
(Penulis : Retia Kartika Dewi)
Baca Juga: Positif Virus Corona? Jangan Langsung Panik dan Segera Lakukan Hal Ini