GridKids.id – Kalau disuruh menyebutkan hewan yang paling berbahaya, mungkin kamu akan menyebutkan berbagai nama hewan buas dan liar.
Seperti singa, macan, harimau, buaya, atau ular.
Memang, hewan-hewan itu terkenal menyeramkan dan sangat bahaya. Ada hewan yang punya bisa, ada yang punya racun, hingga cakar dan gigi yang tajam.
Setiap hewan punya cara masing-masing untuk menyerang mangsa atau melindungi diri.
Kemampuan hewan untuk menyerang mangsanya itu kadang-kadang bisa jadi berbahaya bagi manusia, kalau enggak berhati-hati.
Bahkan, beberapa hewan bisa menyerang manusia di alam liar, terutama saat hewan merasa manusia itu menganggunya.
Tapi, belum tentu hewan yang punya berbagai kemampuan itu jadi hewan paling mematikan, lo.
Kalau dibandingkan dengan singa, buaya, ular, atau hiu, ada hewan lain yang lebih mematikan bagi manusia.
Ngerinya lagi, hewan paling mematikan di dunia itu juga hidup berdekatan dengan kita.
Hewan apa ya, kira-kira?
Baca Juga: Enggak Bergerak Selama 7 Tahun, Salamander Ini Dapat Predikat Hewan Paling Malas di Dunia
Hewan yang Paling Banyak Menyebabkan Kematian pada Manusia
Hewan yang paling mematikan ini bisa masuk ke dalam rumah, apalagi kalau di rumah ada genangan air, suasana gelap, dan ada sudut-sudut yang kotor.
Yap, hewan yang paling mematikan di dunia itu adalah nyamuk!
Berdasar infografis yang dirangkum oleh situs resmi Bill Gates dari WHO dan berbagai sumber lainnya pada 2014, dibandingkan hewan-hewan seperti ular, buaya, hiu, atau singa, nyamuk lebih banyak menyebabkan kematian manusia setiap tahunnya.
Kematian manusia yang disebabkan oleh hiu ada sekitar 10 kasus, kemudian singa sekitar 100 kasus, buaya sekitar 1.000 kasus, dan ular sekitar 50.000 kasus.
Sedangkan, nyamuk menyebabkan kematian pada sekitar 725.000 orang setiap tahun.
Wah, ngeri!
Baca Juga: Punya Makanan Kesukaan, 5 Hewan Ini Enggak Mau Makan yang Lain
Mengapa Nyamuk Disebut Hewan Paling Mematikan?
Di Bumi, ada sekitar 2.500 spesies nyamuk, Kids. Nyamuk bisa ditemukan di mana saja di seluruh penjuru dunia, kecuali di Antartika.
Nyamuk memang sangat pintar beradaptasi di lingkungan dengan berbagai kondisi.
Saat nyamuk dalam masa berkembang biak, jumlahnya melebihi jumlah hewan di dunia, kecuali rayap dan semut.
Nyamuk merupakan hewan yang membawa berbagai penyakit. Penyakit-penyakit paling mematikan seperti malaria dibawa oleh nyamuk.
Tahun 2018, setidaknya ada sekitar 228 juta kasus malaria dan 405.000 pasien meninggal dunia.
Nyamuk juga membawa penyakit seperti demam berdarah, chikungunya, demam kuning, zika, hingga encephalitis (radang otak).
Semua penyakit itu bisa menginfeksi manusia melalui gigitan nyamuk.
Mencegah Gigitan Nyamuk
Kebanyakan nyamuk enggak membawa penyakit dan menyalurkan penyakit, meski begitu ada baiknya kita menjaga agar terhindari dari gigitan nyamuk.
Ada jenis nyamuk yang suka bertelur di penampungan air. Ini bisa dicegah sejak awal dengan memeriksa penampungan air, baik alami maupun buatan, seperti dasar daun, lubang pohon, potongan bambu, bak air, ember berisi air, atau kaleng bekas.
Segera kuras penampungan air, apalagi kalau terlihat jentik nyamuk.
Hindari juga menumpuk gantungan baju yang sudah dipakai, karena bisa jadi tempat persembunyian nyamuk.
Coba pelihara tumbuhan yang enggak disukai oleh nyamuk, seperti serai wangi, lavender, geranium, dan catnip. Nyamuk juga enggak suka aroma bawang putih.
Lindungi diri juga dengan wewangian atau losion anti nyamuk, terutama yang beraroma wangi yang enggak disukai hewan ini.
Untuk menghindari gigitan nyamuk saat berada di luar rumah, seperti di taman atau kebun yang banyak nyamuk, sebaiknya kenakan pakaian yang bisa melindungi kulit, seperti celana panjang dan kaus lengan panjang.
Baca Juga: Siapa Sangka, Hewan Imut Ini Ternyata Merupakan Hewan Paling Berani di Dunia, Singa Aja Kalah!
(Penulis: Avisena Ashari)