Find Us On Social Media :

Jadi Penyebar Super, 1 Pasien Virus Corona Infeksi 10 Petugas Medis dan 4 Pasien Lain, Awalnya karena Enggak Terdeteksi?

Tim medis dan salah satu pasien virus corona.

GridKids.id - Kasus virus corona di Wuhan, China masih terus mengalami perkembangan sejak merebak dan mulai mewabah ke berbagai belahan dunia.

Laporan baru mengenai 138 pasien virus corona Wuhan yang dipublikasikan dalam jurnal JAMA mengungkapkan bahwa ada "penyebar super" virus ini.

Menurut informasi, satu orang penyebar super tersebut telah menginfeksi setidaknya sebanyak 10 petugas medis dan empat pasien lain di rumah sakit Zhongnan, Wuhan.

Baca Juga: Virus Corona di Indonesia Masih Nol, Ahli dari Harvard Prediksi Kasus Itu Enggak Terdeteksi

Kasus tersebut mengingatkan para ahli akan fenomena "penyebar super" yang selalu ada dalam berbagai wabah seperti virus corona, serta juga termasuk MERS dan SARS.

Para penyebar super menginfeksi banyak orang dan menyebabkan terjadinya penyebaran virus corona secara masif di rumah sakit, Kids.

Awal Mula Gejala

Dikutip dari Kompas.com yang melansir dari New York Times, Jumat (7/2/2020); pasien "penyebar super" tersebut pada mulanya masuk rumah sakit karena mengeluhkan gejala gastrointestinal.

Hal tersebut membuat para dokter enggak menduga bahwa pasien itu sebenarnya terinfeksi virus corona Wuhan.

Sebab, seperti yang diketahui bahwa virus corona umumnya menyebabkan pneumonia dengan gejala utama seperti batuk, demam dan kesulitan bernapas.

Baca Juga: Ikut Bangga, Perancang Rumah Sakit Khusus Corona di Wuhan Ternyata Orang Indonesia

Oleh karena awal mula gejalanya enggak menunjukkan infeksi virus corona, pasien tersebut pun diletakkan di bagian bedah.

Bagian tersebut juga dihuni oleh empat pasien lain yang kemudian akhirnya ikut terinfeksi virus corona Wuhan.

Gejala yang Enggak Khas

Para ahli menulis dalam laporannya kalau data menunjukkan bahwa penyebaran manusia ke manusia secara cepat dapat terjadi karena gejala pasien yang enggak khas.

Gejala yang enggak khas tersebut membuat dokter salah menduga dan gagal melakukan pencegahan.

Dari 138 orang yang diteliti, 10 persen tidak menunjukkan gejala batuk dan demam dulu, tapi gejala yang muncul ialah diare dan mual.

Baca Juga: Gara-Gara Virus Corona, Rampok Ini Malah Enggak Tertarik Sama Dompet, Terus Apa yang Diambil?

Ada lagi gejala enggak umum lainnya yang dialami oleh pasien virus corona Wuhan, yakni sakit kepala, pusing dan sakit perut, Kids.

Waspada Meski Gejalanya Ringan

Sebanyak 41 persen pasien yang diteliti, kemungkinan baru terinfeksi virus corona Wuhan ketika berada di dalam rumah sakit. 

Hal itu berdasarkan fakta bahwa 17 orang pasien sebenarnya dirawat di rumah sakit mulanya karena menderita penyakit lain.

Sementara itu, sebanyak 40 orang lainnya ialah tenaga medis yang bekerja di rumah sakit tersebut.

Ada pula penemuan lain, yakni beberapa pasien awalnya mengalami gejala ringan.

Kemudian, beberapa hari setelahnya gejalanya meningkat menjadi berat.

Disebutkan bahwa median atau titik tengah dari munculnya gejala pertama hingga terjadi kesulitan bernapas adalah lima hari, masuk rumah sakit tujuh hari, dan hingga kesulitan bernapas berat delapan hari.

Atas dasar pertimbangan pola tersebut, para dokter pun disarankan untuk selalu waspada dan memonitor pasien.

Bahkan, enggak terkecuali juga saat gejala yang tampak pada pasien tergolong ringan, Kids.

Baca Juga: Dokter yang Pertama Kali Peringatkan Coronavirus di China dan Sempat Ditangkap Polisi Karenanya, Meninggal Dunia Tonton video ini, yuk!