Cuaca pagi itu, Rabu (22/1/2020) di Kampung Bandar Agung, Kecamatan Muara Sungkai gerimis rintik-rintik.
Malam sebelumnya, hujan deras mengguyur kampung di Kabupaten Lampung Utara itu.
“Namanya suami ya begitu, mana tega melihat istrinya kesusahan. Biasanya dia (Pak Gunawan ) nyuruh libur dulu, kalau hujan deras, karena sudah pasti banjir di jalan arah ke sekolah,” kata Bu Yuliana yang dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Agar Aman dari Bahaya Sengatan Listrik Saat Banjir, Ini Tipsnya!
Bukan sekali dua kali Bu Yuliana harus menerobos banjir untuk pergi ke sekolah tempatnya mengajar sejak 1992 itu.
Pilihan untuk jalan kaki dan menerjang banjir itu dia anggap jauh lebih aman daripada harus menggunakan sepeda motor melewati jalan umum.
Jika melalui jalan kabupaten, justru membutuhkan waktu yang lebih lama.
Hal ini dikarenakan harus memutar dan kendaraan berjalan merayap.
“Jalannya itu, bukan rusak, tapi hancur, lubang dimana-mana. Kalau hujan pasti licin. Bahaya,” kata Bu Yuliana.
Tak ada pilihan, dengan pertimbangan keselamatan, Bu Yuliana pun nekat menerjang banjir sejauh 3 kilometer menuju perbatasan kampung.
Baca Juga: Berenang dalam Air Banjir Berbahaya! Tikus dan Penyakit Leptospirosis Mengintai