GridKids.id - Akhir tahun lalu, Majalah Forbes merilis daftar 10 Youtuber dengan penghasilan tertinggi pada tahun 2019, Kids.
Dari sederetan daftar tersebut, ada dua anak yang termasuk di dalamnya, lo. Bahkan, pada urutan pertama ada Ryan Kaji yang baru berusia 8 tahun, lo.
Sementara itu ada juga seorang anak lainnya, yakni Anastasia Radzinskaya atau biasa dipanggil Nastya.
Baca Juga: Almeyda Nayara Hingga Little Princess Shinta, Inilah Youtuber Sukses di Indonesia
Kalau Ryan berada di urutan pertama, nah, Nastya ini berada di peringkat ketiga, Kids.
Nastya ini baru berusia 5 tahun, lo. Namun demikian, ia sudah berhasil meraih popularitas pada tahun 2018.
Awal Mula
Ketika itu ia pergi ke kebun binatang bersama dengan ayahnya. Nah, di sana mereka membuat video dan berhasil mendapatkan 767 juta penonton itu.
Nastya dan ayahnya terlihat menari Baby Shark, memerah susu sapi tiruan dan makan es krim, Kids. Kamu pasti tahu dong tarian Baby Shark yang fenomenal itu.
Saat ini Natsya sudah memiliki sekitar lebih dari 107 juta subscribers dari 7 salurannya.
Total penghasilan yang berhasil diraup oleh Nastya adalah 18 juta dollar AS atau Rp 252 miliar.
Penghasilan tersebut merupakan akumulasi atau penghimpunan pendapatan dari iklan, konten berbayar, penjualan merchandise, tur dan lain sebagainya.
Namun, di balik itu semua, sebenarnya Nastya ini dilahirkan sebagai pengidap cerebral palsy, lo.
Baca Juga: Hal Apa Saja yang Terjadi di 2019? Yuk, Tonton YouTube Rewind Ini!
Saat itu, dokter khawatir Nastya enggak akan bisa berbicara.
Orangtua Nastya berinisiatif membuat video di YouTube untuk mendokumentasikan perkembangan pengobatan Nastya.
Konten videonya identik dengan dunia anak, misalnya bermain dengan orang tua atau dengan hewan.
Wah, siapa sangka sekarang kanal Youtube Nastya bisa sukses, ya, Kids.
Cerebral Palsy
Cerebral palsy atau juga disebut lumpuh otak ini sebenarnya adalah semacam kelainan saraf pada otak, Kids.
Ini merupakan gangguan yang memengaruhi gerakan dan tonus otot atau postur.
Dikutip dari Kompas.com, menurut Mayo Clinic, gangguan ini bisa terjadi karena adanya kerusakan pada otak yang belum matang saat perkembangan anak.
Cerebral Palsy umumnya disebabkan oleh adanya kelainan perkembangan otak sebelum bayi lahir, Kids.
Faktor penyebabnya antara lain adalah mutasi gen, infeksi ibu, stroke janin, pendarahan otak, infeksi pada bayi, cedera kepala traumatis, atau kurangnya oksigen
Anak-anak dengan cerebral palsy biasanya menghadapi masalah terkait pergerakannya.
Namun demikian, efek dari gangguan ini bervariasi. Beberapa anak enggak bisa berjalan, sehingga mereka harus mendapatkan bantuan.
Selain itu, beberapa anak yang menderita cerebral palsy juga memiliki kecerdasan normal, tapi ada juga yang mengalami cacat intelektual, epilepsi, kebutaan atau tuli.
Sebenarnya, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah gangguan ini.
Seperti, melakukan vaksinasi agar terhindar dari penyakit TORCH (Toksoplasmosis, Rubella, CMV, dan Herpes).
Selain itu, ibu juga bisa menjaga kehamilan sebaik mungkin dan hindari cedera. Sebaiknya kunjungi dokter secara rutin untuk pemeriksaan.
Tonton video ini, yuk!