GridKids.id - Hujan sedang sering turun belakangan di beberapa daerah di Indonesia.
Tak hanya hujan, kedatangan air dari langit itu juga sering dibarengi dengan angin yang bertiup kencang.
Beraktivitas di luar ruangan di tengah hujan angin yang turun deras jelas cukup mengkhawatirkan, ya.
Tapi, tahukah kamu bahwa planet kita pernah mengalami sebuah periode di mana hujan turun terus menerus selama 2 juta tahun?
Hujan turun beberapa hari saja rasanya dingin dan sendu karena kita enggak bertemu sinar Matahari, ya. Bagaimana gambaran kalau hujan turun selama itu, ya?
Dilansir dari laman kompas.com, fakta ini ditemukan oleh para ilmuwan yang meneliti tentang planet Bumi kita, Kids.
Yap, jadi Bumi kita pernah diguyur hujan terus menerus tanpa henti selama rentang 2 juta tahun lamanya.
Periode hujan berkepanjangan ini dikenal dengan periode Pluvial Carnian atau periode basah.
Fenomena ini bisa terjadi karena ada peningkatan kelembapan yang sangat besar di planet kita pada masa itu.
Situasi itu dilatarbelakangi oleh peristiwa alam besar yaitu letusan gunung berapi raksasa Wrangellia Terrane.
Lalu, apa saja yang terjadi pada planet kita pada periode Pluvial Carnian itu, ya?
Baca Juga: Kenapa Setiap Mau Turun Hujan Kita Merasa Gerah? #AkuBacaAkuTahu
Gambaran Periode Pluvial Carnian
Penelitian lapisan unik yang ada di bebatuan kuno dilakukan oleh ahli geologi antara tahun 1970-1980-an.
Batuan kuno itu berlokasi di Pegunungan Alpen Timur, Kids.
Di era yang sama, dilakukan penelitian pada lapisan batuan abu-abu yang ada dalam batu merah di Inggris.
Dua penelitian dan riset-riset lain yang mengikutinya mendorong para ahli menyimpulkan kalau sekitar 232 juta tahun lalu, Bumi pernah sangat kering dan mulai bertemu hujan.
Temuan pada batu-batu kuno yang diteliti menunjukkan kalau batuan itu adalah bukti bahwa keberadaannya sudah ada bahkan sejak awal zaman dinosaurus mulai muncul di Bumi.
Sejak dinosaurus muncul, muncul juga makin banyak keanekaragaman kehidupan di planet kita.
Periode ini dikenal dengan periode basah yang berlangsung selama 2 juta tahun lamanya.
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, kondisi ini terjadi sebagai efek dari letusan gunung api raksasa.
Gunung api raksasa ini diperkirakan terbentang dari Alaska tengah sampai selatan, hingga sepanjang pantai British Columbia di kawasan Amerika Latin.
Letusan gunung api itu sangat dahsyat sampai menghasilkan gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global.
Baca Juga: Seperti Apakah Bentuk Hujan yang Turun di Planet-Planet Luar Bumi?
Lautan sampai memanas ketika fenomena ini terjadi. Alhasil banyak uap air yang naik ke atmosfer planet kita.
Situasi ini menyebabkan curah hujan tinggi di daratan.
Pada periode ini juga tanaman dan herbivora punah dari daratan.
Diikuti mulai munculnya hewan darat modern, seperti buaya, kura-kura, kadal, hingga mamalia.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar