GridKids.id - Hewan di sekitar kita memiliki pertahanan diri untuk bertahan hidup, salah satunya adalah lebah.
Lebah yang terbang di dekat manusia biasanya dihalau supaya menjauh. Kenapa begitu?
Tak lepas dari lebah dan sengatannya yang menyakitkan.
Tapi, satu yang perlu kamu tahu, lebah hanya akan menyengat ketika merasa terancam oleh sesuatu di sekitarnya.
Lebah madu misalnya, lebah yang satu ini punya penyengat yang berduri di tubuhnya.
Alat penyengat itu berupa jarum (stylet) dan pisau (lancet) juga kantung berisi racun.
Inilah kenapa sengatan lebah madu enggak hanya terasa sakit tapi juga meninggalkan bekas membengkak di kulit yang disengatnya.
Meski bisa menyengat, lebah madu termasuk lebah yang jarang menyerang dengan sengatan, lo.
Situasi yang mendesak dan mengancam saja yang bisa membuat hewan ini memilih untuk menyengat apa pun yang mengancamnya.
Pasalnya lebah madu akan mati jika menyengat sesuatu, terdengar seperti pembelaan diri yang heroik, ya?
Lalu, seperti apakah gambaran jika lebah madu menggunakan alat penyengatnya untuk mempertahankan diri dari ancaman di dekatnya?
Baca Juga: Apa yang Membuat Lebah Suka Menyengat Manusia? #AkuBacaAkuTahu
Lebah Madu Mati Jika Menyengat
Ketika menyengat lebah madu akan mati, inilah yang membuat hewan ini jarang sekali menyengat kecuali memang harus.
Ketika menyengat, alat sengatnya akan tertinggal di objek atau kulit yang disengatnya.
Ternyata enggak hanya berdampak pada sesuatu yang disengatnya, lebah madu juga mendapat efek yang serius dari upaya pertahanan dirinya.
Tak hanya meninggalkan alat sengatnya, lebah ini juga meninggalkan saluran pencernaan, saraf, juga otot tubuhnya.
Dilansir dari kompas.com, ketika lebah madu terus berusaha menarik alat sengatnya yang tertancap kuat, perutnya malah jadi robek dan terbuka.
Inilah saat di mana lebah madu akan mati ketika memberikan sengatannya.
Ketika lebah madu sudah mati karena luka yang besar di perutnya, sel saraf yang tertinggal di objek yang disengat tetap bekerja, lo, Kids.
Alat sengat yang punya duri ini akan masuk ke dalam kulit yang disengatnya.
Saluran ototnya akan memompa racun yang tersimpan di kantong racun yang akan mengaliri luka sengatan yang terbuka.
Proses ini bisa terjadi dalam hitungan menit pasca lebah madu menjauh dari objek yang disengatnya.
Baca Juga: Bukan Tanpa Sebab, Inilah Alasan Sarang Lebah Madu Berbentuk Segi Enam #AkuBacaAkuTahu
Karena hal inilah sengatan lebah harus segera dikeluarkan dari tubuh dengan cara apa pun, Kids.
Semakin lama sengatan dikeluarkan maka akan menyebabkan dampak yang lebih buruk pada orang yang disengat lebah.
Meskipun lebah mati ketika menyengat, mekanisme perlindungan diri ini bertujuan untuk menjaga kelangsungan hidup kawanannya yang ada di sarang.
Ketika lebah madu memilih menyengat objek tertentu, akan ada feromon peringatan yang menguar dari sengatan yang dilakukannya.
Feromon ini akan membuat lebah lain turut menyengat objek yang disengat dan dianggap sebagai ancaman ini.
Mekanisme pertahanan diri lebah madu ternyata enggak sesederhana yang kita bayangkan, ya, Kids?
Tak hanya berupaya melindungi diri dari ancaman, lebah madu juga berusaha memperingatkan kawanannya untuk melindungi sarang mereka yang berharga.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar