GridKids.id - Hai, Kids, kali ini kamu akan masih akan belajar bersama tentang materi BDR bahasa Indonesia Kelas 10 SMA.
Pada artikel BDR kali ini kamu akan diajak membahas tentang karya puisi.
Puisi merupakan salah satu karya sastra, selain prosa dan drama.
Sebagai sebuah karya sastra, puisi digunakan seseorang untuk mengungkapkan pikiran, gagasan, dan perasaannya dalam bentuk kata-kata yang indah.
Kata-kata dalam puisi cenderung bersifat kiasan.
Puisi biasanya disampaikan dengan teknik figuratif untuk menciptakan suasana-suasana yang mampu menggugah imajinasi, perasaan, dan keindahan untuk para pembacanya.
Dalam puisi, kata-kata dipilih sedemikian rupa secara selektif.
Pemilihan kata ini bertujuan untuk memunculkan efek tertentu dan bisa menampung makna yang menggambarkan pikiran, gagasan, dan perasaan penyairnya.
Pemilihan kata-kata atau diksi juga harus mempertimbangkan irama, rima, larik, bait, dan tipografi (bentuk) puisi.
Oleh karena inilah, unsur bahasa dalam puisi dianggap lebih padat jika dibandingkan dengan karya sastra lainnya.
Tiap kata dalam puisi akan dipilih dengan cermat oleh penyair dengan berbagai pertimbangan, sebagai upaya untuk memunculkan efek dan makna tertentu.
Baca Juga: 5 Unsur Bahasa dalam Karya Sastra Puisi serta Penjelasannya, Apa Saja?
Penyair biasanya akan menggunakan beberapa diksi berbeda dalam teks puisi, di antaranya:
Jenis-Jenis Diksi dalam Teks Puisi
1. Majas (gaya bahasa)
Majas atau gaya bahasa merupakan bahasa kiasan yang digunakan untuk menampilkan efek tertentu bagi pembacanya.
2. Pengimajian/Citraan
Pengimajian atau citraan adalah kata atau susunan kata yang bisa menimbulkan efek khayalan atau imajinasi pada diri pembacanya.
Pembaca seolah-olah ikut merasakan, mendengar, melihat, meraba, dan mengecap sesuatu yang diungkapkan dalam puisi.
Ada beberapa jenis citraan berdasarkan efek imajinasi yang ditimbulkan pada pembaca, yaitu citraan penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan, penciuman, dan citraan gerak.
3. Kata Konkret
Umumnya, kata konkret adalah kata yang rujukannya lebih mudah ditangkap oleh indra.
Konkret berarti nyata, berwujud, atau benar-benar ada.
Baca Juga: 7 Unsur yang Membentuk Puisi, dari Bait sampai Majas
4. Kata konotatif
Kata konotatif merupakan kata-kata yang berasosiasi, atau memiliki keterkaitan makna kata di luar bahasa.
Dalam hal ini, makna konotatif timbul sebagai akibat asosiasi perasaan pembaca terhadap kata yang dibaca, diucapkan, atau didengar.
Pada kata konotatif, makna sudah mengalami penambahan atau pergeseran dari makna asalnya.
Pertanyaan: |
Apakah yang dimaksud dengan pengimajian dalam puisi? |
Petunjuk, cek lagi page 2. |
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar