Di momentum tertentu, gravitasi membuat area padat materi gelap ini mengalami keruntuhan yang menyebabkan hidrogen yang ada di sekelilingnya jadi menggumpal.
Gumpalan inilah yang nantinya akan menjadi cikal bakal bintang yang akan memanas dan mengalami proses fusi nuklik di bagian intinya.
Bintang-Bintang Pertama di Alam Semesta
Gumpalan hidrogen atau cikal bakal bintang yang mengalami proses fusi nuklir akan melahirkan bintang-bintang pertama di alam semesta.
Jumlahnya cukup banyak untuk membentuk sebuah gugusan bintang yang di masa depan nantinya akan membentuk galaksi-galaksi masif yang kita kenali hari ini.
Inilah kenapa gugusan bintang dijuluki sebagai bayi galaksi, karena yang membedakan keduanya hanya jumlah bintang di dalamnya saja.
Dari uraian penjelasan yang telah kamu ikuti di atas, kamu kini sudah tahu bahwa bintang terbentuk lebih dulu sebelum keberadaan sebuah galaksi dengan milyaran hingga triliunan bintang yang bersinar terang di dalamnya.
Pembentukan bintang-bintang dan galaksi pertama di alam semesta mendorong perubahan di alam semesta, seperti:
1. Munculnya sumber unsur pertama yang lebih berat daripada berilium.
Unsur-unsur berat bisa dihasilkan dengan mudah di inti bintang masif yang dikeluarkan ke alam semesta ketika terjadi supernova.
2. Keberadaan foton berenergi tinggi ke alam semesta, yang sempat terlihat pada 380.000 tahun awal pembentukan alam semesta.
Baca Juga: Ribuan Kali Lebih Besar dari Bimasakti, Apa Nama Galaksi Terbesar di Alam Semesta?
Source | : | Infoastronomy.org,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar