GridKids.id - Jam merupakan alat penunjuk waktu.
Ada berbagai bentuk jam, nih, ada jam dinding, jam tangan, hingga di smartphone.
Nah, tentu kalian semua tahu bahwa satuan waktu terdiri dari detik, menit, dan jam.
Satu menit terdiri dari 60 detik dan satu jam terdiri dari 60 menit, kalau 60 menit sudah berlalu maka jamnya akan berganti.
Namun apakah kamu tahu bagaimana sejarahnya sampai satu jam bisa terdiri dari 60 menit seperti sekarang? Simak sejarahnya berikut ini.
Sistem Bilangan 60 Warisan Bangsa Sumeria
Penggunaan angka 60 sudah di mulai pada bangsa Sumeria.
Bangsa Sumeria merupakan peradaban kuno di Mesopotamia selatan yang menggunakan sistem bilangan yang berbeda.
Pada saat ini, dalam penulisan angka menggunakan desimal atau basis 10. Sedangkan bangsa Sumeria menggunakan basis 12 (duodecimal) dan basis 60 (sexigesimal).
Tak diketahui persis mengapa mereka memilih sistem ini. Namun, terdapat beberapa teori sebagai berikut:
Baca Juga: Kelas 3 Tema 6 Halaman 51: Menentukan Lamanya Kegiatan dalam Hitungan Waktu
Dalam buku The Universal History of Numbers (2000) karya David Bello, banyak budaya kuno menggunakan tiga segmen dari masing-masing jari untuk menghitung sampai 12 pada satu tangan.
Dihipotesiskan, 60 muncul dari menggunakan lima jari satu tangan dengan dua belas segmen yang lain.
Lebih sedikit fraksi yang memiliki demisal berulang (mislanya 1/3=0,333....) ketika ditulis dalam sexagesimal.
Oleh sebab itu, bangsa Sumeria tak memiliki gagasan mengenai pecahan digit berulang.
Bahkan untuk menghitung 7/6 mereka tak tahu.
Dua belas adalah angka penting bagi bangsa Sumeria dan bangsa Mesir.
Sebagai contoh, jumlah siklus dalam setahun dan rasi bintang zodiak berjumlah 12.
Bahkan siang dan malam masing-masing dibagi menjadi 12 dari satu hari berjumlah 24 jam lahir.
Angka penting Dua belas adalah angka penting bagi bangsa Sumeria dan bangsa Mesir.
Baca Juga: Cara Ampuh Dapatkan Tidur Nyenyak dan Berkualitas, Kurang dari 60 Detik
Sebagai contoh, jumlah siklus dalam setahun dan rasi bintang zodiak berjumlah 12.
Sistem 60 Menit
Bahkan siang dan malam masing-masing dibagi menjadi 12 dari satu hari berjumlah 24 jam lahir.
Sistem 60 menit Setelah bangsa Sumeria sudah mengembangkan angka 60 sejak 2000 sebelum Masehi, kemudian sistem 60 menit diciptakan oleh Hipparchus dan astronom Yunani.
Sistem tersebut dikembangkan oleh orang Babilonia yang sebelumnya sudah menaklukkan bangsa Sumeria.
Masyarakat Babilonia membuat perhitungan astronomi yang sama dengan sistem sexagesimal, yaitu menggunakan angka 60 sebagai dasarnya.
Sampai saat ini, masih belum diketahui alasan angka 60 dipilih untuk diterapkan dalam sistem waktu.
Namun angka 60 dianggap paling tepat dalam perhitungan.
Angka 60 adalah angka terkecil yang bisa dibagi oleh lima angka puluhan sebelumnya, yaitu 2,3,4,5,6, dan dibagi oleh angka 10,12,15,20, dan 30.
Meski sistem 60 menit sudah dikembangkan, masih ada yang menggunakan penunjuk waktu yang berbeda-beda jumlah waktunya.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar