Perayaan itu mulanya dilakukan pada 28 Februari 1909. Gelombang serupa pun terjadi di Eropa pada 1910.
Pertemuan Sosialis Internasional di Kopenhagen, Denmark menetapkan Hari Perempuan bersifat internasional.
Tujuannya untuk menghormati gerakan hak-hak perempuan dan membangun dukungan universal bagi perempuan.
Setahun kemudian, Hari Perempuan Internasional diperingati di sejumlah negara di Eropa dan Amerika Serikat.
Saat itu, perayaan dilakukan pada 19 Maret.
Pada Perang Dunia I, Hari Perempuan Internasional juga menjadi salah satu bentuk protes perdamaian.
Saat itu, pada 1913, perempuan di Eropa mengadakan aksi unjuk rasa untuk memprotes perang yang terjadi.
Dengan latar belakang yang sama, perempuan di Rusia juga melakukan aksi protes di Minggu terakhir Februari yang bertepatan dengan 8 Maret menurut penanggalan Gregorian.
Setelah Perang Dunia II, 8 Maret dirayakan sebagai Hari Perempuan Internasional oleh sejumlah negara.
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) secara resmi mengakui Hari Perempuan Internasional pada Desember 1977.
Majelis Umum mengadopsi resolusi memproklamasikan Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Hak-Hak Perempuan dan Perdamaian Internasional yang diperingati setiap tahun oleh negara-negara anggota.
Baca Juga: 10 Fakta Menarik Olimpiade, Berawal dari Festival Kuno Bangsa Yunani
Nah, itulah tujuan dan sejarah Hari Perempuan Indonesia yang kita peringati hari ini.
(Penulis: Alinda Hardiantoro)
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar