GridKids.id - Kids, apakah kamu pernah mendengarkan lagu "Sudah Berlayar"?
Lagu "Sudah Berlayar" adalah lagu daerah yang berasal dari Provinsi Maluku.
Lirik lagu "Sudah Berlayar" memiliki makna yang menggambarkan tentang ciri khas dan adat istiadat penduduk setempat yakni Maluku.
Dengan mengetahui lirik lagu "Sudah Berlayar" kita juga memahami bahwa Indonesia memiliki beragam-ragam suku budaya dan bahasa yang sangat unik.
Ini dikarenakan setiap daerah di Indonesia memiliki perbedaan, baik dari segi watak masyarakat, budaya, hingga cara hidup.
Biasanya lagu daerah diperkenalkan di sekolah dalam pelajaran seni dan budaya, ya.
Tak hanya itu, saat mempelajari lagu daerah biasanya sekaligus memainkan alat musik tradisional, Kids.
Maluku merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang wilayahnya berupa kepulauan.
Wilayah Maluku terdiri dari pulau besar dan pulau kecil dari wilayah paling Timur mendekati Provinsi Papua.
Untuk mengetahui lirik dan chord lagu "Sudah Berlayar" simak informasi di bawah ini, ya.
Lirik dan Chord Lagu "Sudah Berlayar"
Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Lagu Borero, Lagu Daerah dari Maluku Utara
A A7 D
Sudah berlayar jauh beginie
A E7
Tinggalkan Ambon tanah yang manis
A A7 D
Kalau kuingat sampai di sinie
A E7 A
Tongkalah dagu duduk menangis
A E7 A
Beta tra lupa jalan dan jembatanmu
D E7
Lagi kuingat pantai dan pasirmu
A A7 D
Sudah berlayar jauh beginie
A E7 A
Ingatkan Ambon tanah yang manis
Makna Lagu "Sudah Berlayar"
Sebagai lagu daerah, lagu "Sudah Berlayar" memiliki makna tentang kesedihan karena pergi meninggalkan kota Ambon, Kids.
Baca Juga: Lirik dan Makna Lagu Sarinande, Lagu Daerah yang Berasal dari Maluku
Selain itu, lagu "Sudah Berlayar" juga menggambarkan keindahan yang dimiliki kota Ambon yang enggak terlupakan, ya.
Demikianlah informasi tentang lirik dan chord lagu "Sudah Berlayar" serta maknanya.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar