Lalu, seperti apakah kajian dari cabang ilmu biologi paleobotani? Yuk, simak sama-sama uraian lengkapnya di bawah ini, Kids.
Kajian Studi Paleobotani
Kajian paleobotani bersifat multidisipliner karena memerlukan disiplin ilmu yang memerlukan kajian paleobotani lainnya, meliputi: geologi, paleoenvironment, kehutanan, paleoantropologi, dan arkeologi.
Arkeobotani merupakan studi tentang sisa tumbuhan yang jadi cabang dari arkeologi.
Kaitan antara paleobotani dan arkeologi terletak pada residu yang ada di artefak berupa fosil tumbuhan.
Dalam mengekstrak mikro fosil tumbuhan yang diperlukan metode khusus dengan memisahkan fitolit dari bahan kimia anorganik lain lalu diidentifikasi dan diinterpretasikan.
Fitolit adalah calcium carbonate atau opaline silica yang diserap tumbuhan ketika masih hidup.
Analisis fitolit ini punya keuntungan dibandingkan dengan analisis mikro botani lain seperti polen dan starch.
Paleobotani berperan untuk menentukan periode-periode berawal dari domestikasi tanaman, pemanfaatan tumbuhan, dan pola makan di masa lalu.
Isu-isu terkait paleobotani berkaitan dengan kondisi lingkungan yang diadaptasi dan perubahan yang terjadi akibat aktivitas manusia, misalnya pembabatan hutan untuk mempersiapkan lahan pertanian.
Selain itu, isu lain seperti domestikasi tanaman, pola makan, dan pemanfaatan tumbuhan selain diet.
Hasil kajian Paleobotani - Arkeobotani untuk masa depan bisa memberi wawasan tentang variasai jenis tanaman ekonomi dan non-ekonomi di masa lalu, hingga pemanfaatan tumbuhan non-ekonomi.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar