Atta Halilintar Rawat Inap di Rumah Sakit, Ketahui Gejala Penyakit DBD

GridKids.id - YouTuber Kak Atta Halilintar dilarikan ke rumah sakit baru-baru ini.

Yap, hal ini diketahui lewat unggahan Instagram milik Kak Atta pada Jumat (19/8/22).

Dalam unggahannya Kak Atta terlihat menjalani rawat inap di rumah sakit.

Kak Atta mengaku bahwa dirinya enggak pernah mau jika harus dirawat di rumah sakit.

Kak Atta juga mengunggah Instagram Story yang memperlihatkan Kak Aurel sedang menemaninya di rumah sakit.

Lalu, apa sakit yang dialami Kak Atta Halilintar?

Di dalam unggahannya itu, ayah Ameena ini ternyata mengalami DBD.

"Love of my life. Nggak pernah mau ke rumah sakit, tapi dipaksa sama istri. Karena, DBD bahaya kalau dirawat di rumah," kata Kak Atta Halilintar dalam Instagram story-nya.

DBD merupakan Demam Berdarah Dengue yang menular karena virus dengue dari nyamuk Aedes aegypti.

DBD ini bisa disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue.

DBD juga sempat disebut sebagai penyakit break done karena gejalanya menyebabkan nyeri sendi dan otot.

Baca Juga: Termasuk Penyakit Musiman, Mengenal Demam Berdarah Dengue (DBD) yang Melanda Singapura

Gejala nyeri sendi dan otot inilah yang membuat tulang jadi retak.

Demam berdarah bersifat ringan akan menyebabkan demam dan menyerupai flu.

Namun, penyakit ini bisa berkembang jadi DBD dengan tingkat keparahan yang lebih serius.

Berikut adalah gejala demam berdarah

Gejala demam berdarah bisa saja berbeda dari setiap pasien tergantung dari tingkat keparahannya.

Gejala DBD akan muncul dalam waktu 4-10 hari setelah digigit nyamuk Aedes pertama kali.

Berikut adalah beberapa gejala umumnya, yaitu:

1. Sakit kepala

2. Demam tinggi

3. Mual dan muntah

Baca Juga: Hati-Hati, Kasus Demam Berdarah Kembali Melonjak karena Hal Ini

4. Nyeri otot, tulang dan sendi

5. Ruam pada kulit

6. Pembengkakan kelenjar getah bening

7. Sakit di belakang mata

Gejala di atas akan membaik dalam waktu 1 minggu tetapi, bisa saja ada kemungkinan gejala yang berkembang.

Umumnya demam berdarah terjadi pada anak-anak dan orang dewasa yang terinfeksi kedua kalinya.

-----

PROMOTED CONTENT