Hal ini akan terlalu banyak untuk ditampung di saluran air mata, sehingga akan disalurkan lewat hidung sebagai air mata ekstra.
Inilah yang membuat hidung seseorang akan mampet atau beringus ketika sedang menangis.
Jika seseorang menangis dengan kencang, maka jumlah air matanya akan lebih besar dibandingkan dengan kapasitas saluran air mata yang ada.
Kondisi inilah yang membuat air mata akan menetes atau luruh dengan deras keluar dari mata.
Menurut psikolog, menangis berhubungan erat dengan emosi yang dirasakan manusia, seperti perasaan sedih maupun bahagia.
Para ilmuwan percaya bahan kimia yang terkandung pada mata yang dihasilkan ketika seseorang merasa emosional mendorong seseorang merasa baik setelah menangis.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar