Saat inii, laut sedang menghadapi dampak perubahan iklim, termasuk pemanasan global, polusi, dan pengasaman.
Keadaan ini diperburuk dengan semburan polusi yang tak berkesudahan, termasuk sampah-sampah plastik.
Para ilmuwan memperingatkan kalau pengurangan drastis gas rumah kaca diperlukan untuk memulihkan kesehatan laut.
Aktivis juga mengatakan kalau perubahan iklim mendorong suhu laut ke tingkat rekor dan membuatnya lebih asam.
Menyerap sekitar seperempat polusi CO2, bahkan saat emisi melonjak selama 60 tahun terakhir, sudah mengubah air laut menjadi asam, mengancam rantai makanan akuatik dan kapasitas laut untuk menyerap karbon.
Tindakan Pemimpin Dunia
Di sebuah pantai di Lisbon, para aktivis dengan kelompok Pemberontakan Laut mengadakan demonstrasi.
Pada acara tersebut, Bapak Antonio Guterres mengimbau pemerintah dan perusahaan untuk memberikan lebih banyak dana untuk membantu menciptakan model ekonomi yang berkelanjutan untuk mengelola lautan.
Baca Juga: Mengenal Fenomena Biokimia Bioluminesensi dan Contohnya, Apa Saja?
Menarik orang-orang dari lebih dari 120 negara, Konferensi Kelautan itu berlangsung selama 5 hari.
Pertemuan ini fokus pada pemulihan kesehatan lautan, yang menutupi 70 persen permukaan Bumi dan menyediakan makanan serta mata pencaharian bagi miliaran orang.
(Penulis: Tito Hilmawan Reditya)
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar