GridKids.id - Tak sedikit orang mengalami merinding dan dipersepsikan karena takut mengenai suatu hal, Kids.
Namun, merinding bukan hanya karena takut saja karena ada beberapa hal lain yang memicu merinding.
Lantas, apa saja penyebab merinding? Yuk, kita cari tahu.
1. Kedinginan
Penyebab merinding yang cukup umum adalah paparan karena hawa dingin.
Saat seseorang kedinginan, otak memberikan sinyal kepada tubuh untuk menghangatkan badan, Kids.
Enggak hanya memberikan sinyal, merinding ini merupakan usaha tubuh memberikan kehangatan dengan menangkap udara hangat di sekitar kulit, lalu menjaga panas tertahan di tubuh.
Setelah tubuh diberi kehangatan, biasanya merinding akan mereda dengan sendirinya.
Merinding karena kedinginan umumnya bukan masalah kesehatan yang perlu dikhawatirkan, kok.
Baca Juga: Meskipun Sering Dibuat Merinding, Ternyata Ini Fungsi Cermin di Dalam Lift
Namun, jika kedinginan disertai rasa mengantuk, susah bicara atau bergerak, serta linglung, hal itu bisa jadi gejala hipotermia, Kids.
Kalau kita mengalami kondisi suhu tubuh turun sangat rendah, jangan ragu untuk menghubungi pertolongan medis.
2. Faktor emosional
Alasan lain kenapa kita bisa merinding yaitu karena adanya faktor emosional.
Ketika seseorang memiliki perasaan kuat seperti takut, kagum, atau ngeri, tubuh secara alami mengeluarkan hormon yang bikin merinding, Kids.
Refleks serupa juga dimiliki hewan berbulu, sehingga bulunya akan berdiri saat merasa terancam.
Karena manusia enggak memiliki bulu sebanyak binatang, enggak semua bagian tubuh manusia tampak merinding saat mengalami kondisi emosional tertentu.
Selain merinding, emosi yang kuat biasanya juga disertai gejala, panas dingin, detak jantung jadi lebih cepat, napas jadi cepat, hingga mengeluarkan air mata.
Enggak cuma ketika takut, biasanya ketika kita melihat atau mendengar nyanyian yang bagus banget, enggak jarang kita pun akan merasa merinding kan, Kids.
Baca Juga: Mulai dari Sakit Perut hingga Kulit Iritasi, Kenali 5 Tanda Usus Tak Sehat
3. Folikel rambut tersumbat
Kulit manusia memiliki zat yag disebut keratin. Zat tersebut berfungsi melindungi tubuh dari infeksi.
Jika produksi keratin terlalu banyak, seseorang disebut memiliki kondisi keratosis pilaris yang dapat membuat kantong kelenjar tempat rambut tumbuh (folikel) tersumbat, Kids.
FYI, setiap orang bisa terkena keratosis pilaris. Namun, penyakit ini lebih kerap menyerang anak-anak.
Selain merinding, gejala keratosis pilaris, yaitu kulit pipi, lengan atas, paha, atau bokong seperti merinding.
Kemudian akan muncul benjolan kecil-kecil seperti merinding terasa kasar dan kering.
Benjolan kecil-kecil seperti merinding tersebut makin banyak saat cuaca dingin dan kering, Kids.
Keratosis pilaris bukanlah kondisi yang berbahaya, namun kondisi ini enggak bisa sembuh dengan sendirinya dan enggak ada obat yang bisa mengatasi.
4. Kejang
Baca Juga: Lakukan 3 Cara Ini untuk Redakan Merinding karena Cuaca Dingin
Seseorang bisa merinding saat kejang, walau kondisi ini enggak lazim, orang dengan masalah epilepsi lobus temporal bisa mengalaminya.
Orang dengan epilepsi lobus temporal umunya mengalami kejang dari bagian otak yang mengontrol emosi.
Merinding karena kejang biasanya juga disertai gejala linglung, pandangan menengadah ke langit, bibir atau lidah tergigit, serta jari-jari bergerak, Kids.
Kejang pada orang epilepsi lobus tempora biasanya berlangsung selama dua menit.
Bila kondisi ini sering terjadi, baiknya lakukan konsultasi ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
(Penulis: Siti Fatimah Al Mukarramah)
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | cewekbanget.grid.id |
Penulis | : | Febryan Kevin |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar