GridKids.id - Tak lama lagi umat islam di dunia bahkan Indonesia akan menyambut bulan Ramadhan 1443H.
Oleh sebab itu, Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memprediksi awal 1 Ramadhan 1443 H akan jatuh pada minggu 3 April 2022.
Jika prediksi tersebut tepat, maka jadwal Ramadhan 2022 akan berbeda dari penetapan Muhammadiyah.
Ini karena, organisasi masyarakat PP Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadhan jatuh pada 2 April 2022.
1. Penjelasan BRIN mengenai awal Ramadhan
Menurut Profesor Riset Bidang Astronomi dan Astrofisika BRIN, Pak Thomas Djamaluddin, perbedaan awal Ramadhan dikarenakan pengamatan hilal pada suatu wilayah Indonesia yang berdasarkan garis awal Ramadhan.
"Dengan melihat garis tanggal awal Ramadhan 1443, terlihat jelas potensi perbedaannya," ujar Pak Thomas, saat dilansir dari Kompas.com.
Selain itu, kriteria Wujudul Hilal, maka Muhammadiyah memutuskan 1 Ramadhan 1443 pada 2 April 2022, Kids.
Pada tanggal tersebut hilal terlalu rendah untuk dilihat, karena wilayah Indonesia tinggi bulan kurang 2 derajat.
Baca Juga: Ingin Mudik Lebaran Wajib Vaksinasi Booster, Begini Pandangan Epidemiolog
Hal tersebut menandakan rukyatul hilal (pengamatan hilal) saat magrib 1 April bisa tak terlihat.
Selain itu, Pak Thomas juga menyampaikan, jika tanggal tersebut ada yang melaporkan bahwa orang yang menyaksikan hilal, Kids.
Namun, hal tersebut masih diragukan sehingga bisa berpotensi ditolak ketika sidang isbat.
2. Perbedaan awal Ramadhan 1443 H
Pak Thomas juga sudah menyampaikan, potensi perbedaan awal Ramadhan 1443 H sejak Agustus 2021.
Selain BRIN, perbedaan waktu juga akan mempertimbangkan kebijakan dari Kementerian Agama yang menggunakan Kriteria Baru MABIMS.
Menurut Pak Thomas, analisa garis tanggal saat maghrib 1 April 2022.
Di wilayah di Indonesia, posisi bulan sudah memenuhi kriteria Wujudul Hilal, berdasarkan hal tersebut awal Ramadhan 1443 jatuh pada 2 April 2022, Kids.
Dengan MABIMS, posisi bulan pada perbatasan kriterita tinggi 2 derajat.
Namun, hanya wilayah Indonesia barat Jawa serta Sumatera yang tinggi bulan sedikit di atas 2 derajat.
Sedangkan sebagian besar wilayah, posisi bulan berada di bawah ktiteria MABIMS, sehingga ada potensi hilal tak teramati, Kids.
Kekurangan 2 derajat disebabkan hilal terlalu rendah untuk diamati pada 2 April 2022.
Meski begitu, kejadian tersebut tak dipicu oleh peristiwa, tetapi keteraturan orbit Bulan mengitari Bumi.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Febryan Kevin |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar