GridKids.id - Fast food atau makanan siap saji kerap dipilih sejumlah orang karena praktis dan harganya tak terlalu mahal, Kids.
Selain itu, fast food digemari banyak orang karena memiliki rasanya yang lezat.
Meski begitu, mengonsumsi fast food memiliki efek yang kurang naik untuk kesehatan.
Hal tersebut karena, fast food memiliki kandungan gula yang cukup tinggi, garam, lemak jenuh hingga bahan pengawet, Kids.
Lantas, apa saja gangguan kesehatan ketika mengonsumsi fast food? Yuk, kita cari tahu.
1. Lonjakan gula darah
Melansir dari Medical News Today via Parapuan.co, makanan cepat saji rusak di tubuh dengan cepat, alhasil menyebabkan lonjakan cepat gula darah karena karbohidrat olahan dan gula tambahan.
Dalam studi The Hidden Dangers of Fast and Processed Food, menyantap makanan cepat saji dapat menyebabkan lonjakan insulin yang mengakibatkan penurunan gula darah.
Kondisi tersebut pun dapat menyebabkan orang merasa lelah.
Baca Juga: Resep Rahasia Membuat Scrambled Egg ala Restoran Fast Food, Dijamin Enak dan Gurih
2. Tekanan darah
Menyantap makanan cepat saji bisa mengganggu laju tekanan darah.
Hal ini dibuktikan dalam studi Short term high salt intake reduces brachial artery and microvascular function in the absence of changes in blood pressure.
Pasalnya, mengonsumsi garam dalam kadar tinggi dapat segera memengaruhi berfungsinya pembuluh darah seseorang, Kids.
Asupan natrium yang berlebihan juga memiliki kaitan dengan retensi cairan.
3. Meningkatkan peradangan
Menyantap sedikit makanan cepat saji, meski hanya seporsi saja dapat meningkatkan peradangan di seluruh tubuh.
Satu makanan cepat saji yang tinggi lemak jenuh meningkatkan peradangan saluran napas yang berperan sebagai pemicu serangan asma, Kids.
4. Gangguan makan
Baca Juga: Didominasi Warna Merah dan Kuning, Ini Alasan di Balik Pemilihan Logo Restoran Fast Food
Dampak jangka pendek lain dari makan terlalu banyak fast food yakni seseorang dapat mengalami gangguan makan.
Sebab, makanan cepat saji terasa enak, artinya tubuh memecahnya dengan cepat di mulut, dan tidak perlu banyak mengunyah.
Oleh karena itu, ia mengaktifkan pusat penghargaan di otak dengan cepat yang nantinya merangsang ini dan mengurangi keinginan seseorang untuk makan makanan segar yang utuh, Kids.
Bahkan kondisi itu dibuktikan pula dalam studi A Single Day of Excessive Dietary Fat Intake Reduces Whole-Body Insulin Sensitivity: The Metabolic Consequence of Binge Eating.
Tertulis bahwa makan berlebihan dengan lemak tinggi merusak sensitivitas insulin, hal ini kemudian dapat memicu siklus binge eating atau gangguan makan berlebihan.
5. Memengaruhi asupan nutrisi
Umumnya fast food itu tidak memiliki kandungan gizi seperti yang dikandung dalam buah dan sayuran segar.
Jika seseorang sering makan makanan cepat saji, mereka mungkin merasa kesulitan untuk mencapai asupan harian yang direkomendasikan yakni setidaknya lima porsi buah dan sayuran, Kids.
Menurut Food and Drug Administration (FDA) menyantap fast food membuat tubuh kesulitan mendapat asupan serat ideal.
Baca Juga: Rahasia Membuat Telur Orak-arik ala Buatan Restoran Fast Food
Penulis: Septi Nugrahaini Rahmawati
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | cewekbanget.grid.id |
Penulis | : | Febryan Kevin |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar