GridKids.id - Ketika bicara tentang sajian sehat biasanya banyak orang langsung terbayang semangkuk salad sayuran hijau yang terlihat segar.
Tahukah kamu bahwa Indonesia punya sajian salad khasnya sendiri? Yap, kamu pasti enggak asing lagi dengan sajian gado-gado yang populer sebagai kuliner Betawi.
Gado-gado disajikan bersama ketupat, lengkap dengan berbagai potongan sayuran segar seperti timun, tomat, taoge, selada, kentang rebus, telur rebus, potongan tempe atau tahu goreng, lalu ditaburi bawang goreng, disiram dengan saus kacang dan dilengkapi dengan kerupuk udang atau emping.
Sajian gado-gado biasanya dinikmati sebagai sarapan yang lengkap dan mengenyangkan karena mengandung protein, karbohidrat, vitamin dan serat.
Lalu seperti apa sih sejarah dari sajian gado-gado ini? Simak uraian lengkapnya dalam penjelasan berikut ini, Yuk!
Asal-Usul Gado-Gado
Jika bicara tentang sejarah dari sajian gado-gado, hingga saat ini enggak ada penjelasan pasti dari mana sajian ini berasal.
Hanya saja disebutkan bahwa sajian ini sudah populer sejak sekitar 1950-an dan jadi sajian yang banyak digemari masyarakat hingga saat ini.
Ada berbagai versi asal muasal gado-gado, mulai dari versi masyarakat lokal hingga versi ciptaan masyarakat Tionghoa yang menetap di Indonesia.
Baca Juga: Mulai Dijual pada Zaman Kolonial, Begini Sejarah Pempek Oleh-Oleh Khas Palembang
Istilah gado disebut mengacu pada 'digado' atau disantap tanpa nasi, nyatanya sajian ini memang dinikmati dengan lontong yang dicampur bersama berbagai kondimen pelengkap gado-gado lainnya.
Sebuah versi menyebutkan bahwa gado-gado adalah ciptaan masyarakat Tugu yang merupakan keturunan bangsa Portugis yang pada abad 17 dibawa ke Nusantara oleh Belanda untuk dijadikan budak.
Dari situlah mereka membangun kampung mereka sendiri yang dinamai dengan kampung tugu yang diambil dari nama tanah air tempat asalnya Portuguese.
Istilah Gado-gado disebut berasal dari kosa kata bahasa Portugis yaitu gadu yang berarti makanan yang dicampur-campur.
Selain versi masyarakat lokal keturunan Portugis, gado-gado disebut ciptaan masyarakat Tionghoa yang tinggal di Betawi.
Ketika itu para penduduk Tionghoa Betawi banyak yang menggemari sajian pecel khas Jawa yang kemudian menginspirasi mereka untuk menciptakan sajian bernama gado-gado yang disesuaikan dengan selera mereka.
Sajian gado-gado khas Betawi kini banyak dimodifikasi dan mudah ditemukan di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Jadi, kamu tetap bisa menikmati gado-gado meskipun kamu tinggal jauh dari daerah di mana gado-gado berasal.
Rasanya yang lezat, penuh nutrisi, dan mengenyangkan, bisa jadi pilihan rekomendasi sajian sarapan atau makan siang yang menggugah selera, nih, Kids.
Baca Juga: Dikenal Sebagai Kuliner Rakyat, Begini Sejarah Nasi Goreng yang Berasal dari Budaya Tiongkok
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Bobo.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar