GridKids.id - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memberi peringatan terkait bahaya varian Omicron yang tengah mewabah.
Varian Omicron sangat berbahaya bagi seseorang yang belum mendapat vaksin COVID-19.
Hingga saat ini, ada lebih dari 90 negara yang belum mencapai target vaksinasi 40 persen dari jumlah populasi.
Selain itu, sebanyak 85 persen warga Afrika belum mendapat dosis pertama.
"Kita tak boleh membiarkan virus ini bergerak bebas, terutama saat begitu banyak orang di seluruh dunia yang tetap enggak divaksinasi," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Lonjakan kasus COVID-19 di sejumlah negara didominasi oleh varian Omicron yang lebih cepat menular.
Dari laporan WHO pekan lalu, ada 15 juta kasus di sejumlah negara.
“Sementara Omicron menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada Delta, itu tetap virus berbahaya, terutama bagi mereka yang tak divaksinasi,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Oleh sebab itu, WHO bersikeras dan tak akan menyerah melawan varian Omicron.
Baca Juga: Alami Peningkatan, Kemenkes Perkirakan Puncak Varian Omicron Februari 2022
Selain itu, mereka menolak anggapan kalau varian baru Omicron bisa menjadi sarana mengakhiri pandemi.
“Sebagian besar orang yang dirawat di rumah sakit tak menjalani vaksinasi Covid-19, Kata Tedros Adhanom.
Vaksin masih efektif untuk mengurangi angka kematian dan infeksi COVID-19 yang parah.
Meski begitu, vaksin tak sepenuhnya mencegah penularan virus COVID-19 100 persen.
Jika penularan virus tak dibatasi maka berisiko lebih parah dan memicu varian lainnya muncul.
Ketika varian baru muncul, bisa lebih menular dan berbahaya dibandingkan varian Omicron.
“Lebih banyak penularan berarti lebih banyak rawat inap, lebih banyak kematian, lebih banyak orang yang enggak bekerja, termasuk guru dan petugas kesehatan, dan menghasilkan lebih banyak risiko munculnya varian lain yang bahkan lebih menular dan lebih mematikan daripada Omicron.” kata Tedros Adhanom.
Ia juga menyebut kalau korban meninggal akibat COVID-19 akibat varian ini masih stabil bekisar 50.000 orang tiap minggunya.
Oleh sebab itu, vaksin COVID-19 merupakan hal penting untuk mencegah infeksi varian omicron.
Baca Juga: Kasus Terus Meningkat, Ketahui 5 Cara Penularan Varian Omicron Menurut Ahli
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.tv |
Penulis | : | Febryan Kevin |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar