Dongeng ini dimulai dari sebuah desa yang terletak di dekat sungai, di mana sebuah keluarga bebek tinggal di sana.
Keluarga bebek itu terdiri dari sang Ayah, Ibu, juga telur-telur bebek yang sedang dierami oleh sang ibu.
Sepasang suami-istri bebek itu menunggu dengan sabar kehadiran anak-anaknya yang menetas satu persatu.
Semua berjalan normal, dan anak-anak bebek lahir dengan sehat dan selamat, hingga sampai pada telur terakhir yang ketika menetas mengeluarkan suara yang berbeda dengan anak-anak bebek lainnya.
Baca Juga: Buah-Buahan yang Terdapat dalam Dongeng #MendongenguntukCerdas
Ternyata enggak hanya suara, bahkan warna tubuh dari bebek terakhir juga berbeda dari saudara-saudaranya.
Bebek bungsu itu dikucilkan oleh orang tuanya dan saudara-saudaranya karena dia berbeda. Ia ditinggalkan oleh keluarganya yang berenang pergi menjauhinya.
Si bebek buruk rupa hanya bisa menangis di pinggir sungai karena dia enggak berenang menyusul ibu dan saudara-saudaranya.
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar