GridKids.id - Saat ini, sebagian wilayah di Indonesia sudah bersiap memasuki puncak musim kemarau.
Saat musim kemarau, normalnya udara akan terasa lebih panas, nih.
Namun belakangan ini, udara dingin justru dirasakan oleh masyarakat. Bahkan, hal ini sempat menjadi diskusi dan ramai di media sosial, khususnya Twitter.
Baca Juga: Salah Satunya Puncak Hujan Meteor, Inilah 5 Fenomena Langit Juli 2021 yang Sayang Dilewatkan
Beberapa orang mengira kalau ini adalah dampak dari fenomena aphelion yang memang terjadi pada 6 Juli 2021.
Fenomena ini terjadi saat Bumi berada di titik terjauh dari Matahari.
Namun rupanya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) punya penjelasan lain.
Fenomena Aphelion
Sebelumnya, fenomena aphelion dianggap sebagai penyebab dinginnya udara di beberapa wilayah.
Saat fenomena ini terjadi, posisi Matahari memang berada pada titik jarak terjauh dari Bumi.
Namun, kondisi ini enggak terlalu memengaruhi fenomena atmosfer permukaan.
Baca Juga: Jangan Sampai Terlewat, Malam Ini Ada 2 Puncak Hujan Meteor, Bagaimana Cara Menyaksikannya?
Aphelion merupakan fenomena astronomis yang terjadi satu tahun sekali sekitar bulan Juli.
Sementara itu, pada waktu yang sama, umumnya wilayah Indonesia berada pada periode musim kemarau.
Hal ini menyebabkan seakan-akan aphelion punya dampak yang ekstrem terhadap penurunan suhu di Indonesia.
Lalu, apa yang sebenarnya menyebabkan udara jadi dingin belakangan ini?
Fenomena Alami
Melansir Kompas.com, Deputi Bidang Klimatologi BMKG Bapak Herizal menjelaskan, fenomena suhu udara dingin adalah fenomena alami yang umum terjadi pada puncak musim kemarau.
Tepatnya, sekitar bulan Juli sampai September.
Pada bulan Juli, wilayah Australia berada dalam periode musim dingin.
Adanya pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia atau dikenal dengan istilah Monsoon Dingin Australia.
Baca Juga: Strawberry Supermoon 24 Juni, Wilayah Mana Saja yang Bisa Mengamatinya?
Angin Australia yang bertiup ke wilayah Indonesia melewati perairan Samudera Indonesia yang suhu permukaan lautnya lebih dingin.
Hal ini mengakibatkan suhu di beberapa wilayah di Indonesia terasa juga lebih dingin.
Selain dampak angin dari Australia, berkurangnya awan dan hujan di Pulau Jawa sampai Nusa Tenggara juga ikut berpengaruh ke suhu yang dingin di malam hari.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar