GridKids.id - Saat ini, Indonesia sedang mengalami lonjakan kasus virus corona.
Tercatat pada Jumat (2/7/21), ada tambahan 25.830 kasus COVID-19, yang menyebabkan kasus aktif di Indonesia menjadi 267.539.
Nah, banyaknya pasien positif ini membuat rumah sakit dan layanan kesehatan kewalahan.
Orang yang tanpa gejala atau mengalami gejala ringan pun cenderung memilih untuk isolasi mandiri (isoman) di rumah.
Baca Juga: Kapan Selesai Isolasi Mandiri? Kenali Tanda Tubuh Sudah Pulih dari COVID-19
Namun, orang yang melakukan isolasi kadang masih ragu dan mempertanyakan apakah masih perlu melakukan tes PCR atau antigen setelah merasa sembuh.
Nah, kita cari tahu jawabannya di sini, yuk!
Isolasi Mandiri
Melansir Kompas.com (3/7/21), Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc SpP(K), dokter spesialis paru dari Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dari Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia memberikan sejumlah tips.
Dr. Erlina mengatakan kalau ada syarat seseorang boleh melakukan isolasi mandiri di rumah.
Pertama, di rumah ada ruang sendiri yang terpisah dari orang lain.
Kedua, enggak serumah dengan anggota keluarga yang berisiko tinggi, seperti bayi, lansia, orang dengan sistem imun yang rendah.
Selain itu, juga enggak diperbolehkan kalau ada anggota keluarga yang menyandang penyakit diabetes, hipertensi, dan jantung.
Baca Juga: Cara Menjaga Kebugaran Tubuh Meski Sedang Isolasi Mandiri, Salah Satunya Olahraga
Menurut pedoman dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, waktu isolasi juga bergantung pada gejala yang dirasakan pasien.
Tanpa gejala: 10 hari setelah terkonfirmasi positif
Gejala ringan: 10 hari setelah timbul gejala ditambah minimal 3 hari setelah bebas gejala
Gejala sedang: 10 hari setelah timbul gejala ditambah minimal 3 hari setelah bebas gejala
Gejala berat: sampai dinyatakan sembuh oleh dokter penanggung jawab dengan hasil tes PCR negatif dan klinis membaik.
Tes PCR setelah Isolasi Mandiri
Bagi pasien COVID-19 tanpa gejala atau bergejala ringan, dr. Erlina mengatakan kalau tes PCR enggak perlu dilakukan setelah isolasi mandiri.
Namun yang terpenting adalah masa isolasinya harus dijalankan dengan benar.
Selama isolasi mandiri, pasien COVID-19 enggak boleh melakukan kontak erat dengan siapa pun.
Baca Juga: Jangan Sembarangan, Begini Cara Aman Mengelola Sampah Pasien COVID-19 saat Isolasi Mandiri
Meski sedang isolasi mandiri, tapi disarankan untuk tetap menjaga kesehatan tubuh dengan berolahraga ringan, ya.
Selain itu, disarankan juga untuk berjemur di bawah sinar matahari.
Jangan lupa juga untuk mengonsumsi makanan sehat yang bergizi dan memiliki banyak nutrisi.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar