GridKids.id - Perjalanan ke luar angkasa enggak hanya dilakukan oleh manusia.
Beberapa hewan juga sengaja dikirim ke sana untuk menjalankan misi, lo.
Pada Desember 2019 lalu, ada puluhan tikus yang dikirim ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Uniknya, tubuh tikus mutan tersebut tampak lebih kekar seperti binaragawan, Kids.
Wah, mengapa tubuh tikus bisa menjadi seperti itu, ya?
Jalankan Misi Penelitian
Perjalanan ke luar angkasa seperti misi ke planet Mars dan lain sebagainya adalah perjalanan panjang.
Nah, perjalanan panjang semacam itu diperkirakan akan memberikan efek bagi tubuh manusia.
Salah satu efeknya adalah tubuh manusia menjadi kehilangan massa otot dan tulang, Kids.
Maka dari itu, sebanyak empat puluh tikus hitam betina muda dikirim ke ISS akhir tahun lalu sebagai bagian dari penelitian tersebut.
Misi tersebut memiliki tujuan, yakni para ilmuwan mencoba mencari tahu cara untuk meminimalisir dampak potensi hilangnya massa otot pada saat astronot melakukan misi ke luar angkasa.
Baca Juga: Peralatan Unik Ini Benar-benar Ada dan Pernah Dipakai Agen Rahasia untuk Memata-matai
Rekayasa Genetik
Berdasarkan Phys, sebelum diberangkatkan ke ISS, peneliti melakukan serangkaian rekayasa genetika pada beberapa ekor tikus.
Peneliti memberikan obat untuk mempertahankan kepadatan otot dan tulang secara signifikan pada tikus yang disebut sebagai tikus super, Kids.
Nah, pada saat kembali ke Bumi, tikus mutan itu ternyata sama sekali enggak kehilangan massa otot, lo.
Baca Juga: Rupanya Ini Alasan Tikus Sering Lolos dari Jebakan, Gunakan Tips Berikut Agar Tikus Masuk Perangkap
Bahkan, sepulang dari luar angkasa, otot tikus-tikus tersebut justru jadi lebih besar, Kids.
Namun, tikus yang enggak mendapatkan obat diketahui kehilangan massa otot dan tulang hingga 18 persen.
Hal itu bisa menjadi solusi bagi perjalanan luar angkasa. Namun, tentu masih dibutuhkan banyak tahap sebelum itu diuji pada manusia tanpa efek samping yang serius.
Berdasarkan Science Alert, percobaan pada tikus bisa menjadi alternatif untuk mengurangi efek perjalanan luar angkasa dalam jangka panjang.
Soalnya, mikrogravitasi memang diketahui memiliki efek buruk bagi manusia di Bumi, Kids.
Bagi astronot yang kembali dari luar angkasa setelah berbulan-bulan, membutuhkan waktu waktu sekitar dua jam sehari untuk memulihkan kepadatan otot.
Di samping itu, dibutuhkan pula waktu bertahun-tahun untuk memulihkan kepadatan tulang.
Nah, tikus mutan yang direkayasa secara genetik tersebut bisa membawa manusia lebih dekat pada solusi hilangnya massa otot para astronot seusai melakukan misi panjang di luar Bumi.
Mengirim Lebih Banyak Tikus
Langkah selanjutnya yang akan dilakukan adalah mengirim lebih banyak tikus ke luar angkasa dengan durasi yang lebih lama, Kids.
Hal itu diungkapkan oleh Dr Se-Jin Lee dari Jackson Laboratory di University of Connecticut School of Medicine. Ia merupakan pemimpin tim peneliti.
O iya, tukus yang sudah mengalami rekayasa genetika tersebut disebut sebagai Mighty Mice.
Mereka menghabiskan 33 hari di ISS dan mempertahankan kepadatan otot serta tulang secara signifikan, lebih banyak dari tikus biasa.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar