Bersama Adik dan Sepupu
Kak Teara menceritakan, ia enggak sendiri belajar di tepi jalan desa.
Biasanya, ia bersama adik dan sepupunya belajar di sana.
Namun, saat ujian kenaikan kelas berlangsung, ada lebih dari 10 siswa yang datang ke tempat itu.
Saat ini, para siswa SMP menjalani aktivitas belajar dalam waktu yang dibagi secara shift.
Sementara, para siswa SD enggak lagi mencari sinyal di tepi jalan karena para guru mendatangi rumah siswa.
Kak Teara selama ini sudah mencoba berbagai operator, tapi sejauh ini cuma ada satu operator yang sinyal internetnya bisa menjangkau wilayah tempat tinggalnya.
Itu pun hanya bisa digunakan untuk mengirim pesan WhatsApp, dan cuma bisa dilakukan di satu titik di rumahnya yaitu kamar mandi.
Sinyal juga enggak kuat kalau digunakan untuk mengirim pesan dalam bentuk lampiran file.
Kalau sudah malam dan masih harus mengirimkan tugas, maka Kak Teara akan tetap turun ke tepi jalan.
“Kalau malam gelap, makanya sering ditemani Mbah Kakung, atau adik saya,” katanya.
Selain itu, kendala yang Kak teara hadapi adalah saat hujan turun, Kids.
Beberapa kali, ia enggak bisa mengikuti kuliah karena hujan. Pernah juga ia berteduh di bawah payung sambil mengikuti perkuliahan dari tepi jalan.
“Jadi gimana caranya, bisa ikut kuliah,” katanya.
Saat ini, Kak Teara menyebutkan, pihak kampus yang mengetahui kendalanya selama belajar dari rumah akhirnya menemuinya.
“Mereka sangat mengapresiasi sekali. Terus katanya mau diprioritaskan untuk dapat beasiswa prestasi. Jadi memang pihak kampus responnya cepat dan bagus,” katanya.
(Penulis: Nur Rohmi Aida)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar