Soal nomor 3
Dalam membuat naskah drama, perlu dipahami 3 unsur penting yaitu penokohan, plot, dan dialog. Buatlah 1 adegan naskah drama yang diadaptasi dari cerpen atau novel dengan menerapkan 3 unsur tersebut!
Jawaban soal nomor 3
Suatu hari terjadi keributan. Semua orang terutama anak-anak sibuk mencari sapu tangan mereka yang hilang. Di bawah lemari, tempat tidur, di antara buku-buku, namun sapu tangan itu tak ada juga. Hilang entah ke mana.
“Iya, Bu! Kemarin malam Rini menaruhnya di dekat baju seragam, agar Rini tidak lupa!" ujar Rini mengingat-ingat di mana ia meletakkan sapu tangan itu. Rini bersusah payah mencarinya, namun tak menemukannya juga.
Mendengar keributan itu Peri Bunga yang sedang berada di kelopak bunga mawar tertegun sebentar. Lalu tersenyum dan berkata, "Sampai kapan pun kau mencarinya tak akan kau temukan. Hihiiihiii, sapu tangan itu ada padaku!" la pun melayang-layang lagi.
Ada apa dengan peri bunga? Mengapa sapu tangan-sapu tangan Rini dan penduduk negeri ada padanya? Haaaa... hatsyii! Peri nakal itu bersin.
Oho, jadi Peri Bunga sedang pilek dan memerlukan sapu tangan untuk membersihkan hidungnya. Namun sang Peri tidak mempunyai sapu tangan. Ia juga tidak mempunyai uang. Apa akal? Ia turun ke bumi setiap malam dan mengambil sapu tangan-sapu tangan yang sudah disiapkan untuk dibawa ke sekolah besok. Benar-benar nakal peri ini.
Dari hari ke hari semakin banyak penduduk negeri yang mengomel mencari sapu tangan yang hilang. Padahal mereka yakin telah menyimpannya di tempat yang aman.
Sebulan kemudian Peri yang nakal itu pun sembuh dari penyakit pileknya. Setelah ia mengikuti nasihat Pak Dokter, tidak minum es dan bermain hujan.
Kini ia dapat bersenda gurau dengan bunga-bunga nan indah di taman.
Bunga: "Hei, Peri!, tahukah kau di negeri ini banyak anak-anak yang dimarahi ibunya, karena menghilangkan sapu tangan. Padahal menurut mereka sapu tangan itu ditaruh di tempat yang aman."
Mendengar hal itu Peri Bunga teringat perbuatannya. Ia lalu mohon diri. Setibanya di kahyangan Putri Bunga mengumpulkan semua sapu tangan yang pernah diambilnya. Lalu dicuci dan dijemur hingga kering.
Setelah ia kembali ke Bumi. Ia duduk di atas atap rumah Rini dan menebarkan sapu tangan-sapu tangan itu.
Rini: "Horeeeee, ini kan sapu tanganku yang hilang waktu itu!"
Ya, mereka bersuka cita, karena sapu tangan milik mereka yang hilang sudah ditemukan kembali.
Peri Bunga pun gembira melihatnya. Dalam hati ia berjanji tidak akan mencuri lagi. Karena mencuri itu adalah perbuatan yang tak terpuji.
Cerita dan ilustrasi oleh: Dok. Majalah Bobo
Baca Juga: Strategi Perang Jenderal Sudirman Ketika Melawan Belanda, Belajar dari Rumah TVRI
Source | : | tribunnews,Bobo.grid.id |
Penulis | : | Regina Pasys |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar