GridKids.id - Belakangan ini, face shield banyak dibicarakan oleh masyarakat.
Yup! Selain masker, sekarang pencegahan virus corona juga menggunakan face shield.
Menggunakan masker saat berkegiatan di luar rumah sudah merupakan hal yang biasa di tengah pandemi corona sekarang ini.
Terlebih, berbagai otoritas kesehatan resmi sudah menyarankan penggunaan masker untuk melindungi diri dari penyakit, sekaligus mencegah penularan penyakit.
Sekarang, beberapa orang juga mengenakan face shield atau perisai wajah sebagai pelindung saat beraktivitas di luar rumah.
Face shield adalah alat pelindung wajah mirip perisai yang dibuat dari plastik.
Namun, apakah penggunaan face shield cukup praktis dan efektif?
Nah, inilah kelebihan dan kekurangan dari face shield.
Baca Juga: Mulai Banyak Digunakan, Apa Itu Face Shield? Berikut Ini Kelebihan dan Kelemahannya
Kelebihan dan Kekurangan Face Shield
Seperti dilansir dari New York Times (24/5/2020), face shield dianggap bisa memberikan proteksi area mata, hidung, sekaligus mulut.
Studi simulasi batuk pada 2014 membuktikan, perisai wajah bisa melindungi penggunanya dari paparan virus sampai 96 persen, saat digunakan dalam jarak setengah meter dari orang yang batuk.
Enggak seperti masker, face shield juga cenderung praktis digunakan dan minim celah kesalahan cara penggunaan.
Terkait sterilisasi, face shield bisa didisinfeksi di mana saja. Sehigga orang enggak perlu repot membawa beberapa face shield saat berada di luar rumah.
Face shield juga dianggap lebih ramah pengidap bisu tuli yang mengandalkan pembacaan mulut untuk berkomunikasi karena dibuat dari bahan transparan.
Selain itu, dengan keunggulannya dari segi komunikasi, face shield bisa menunjang jaga jarak aman.
Setiap orang bisa berkomunikasi tanpa perlu berdekatan.
Walau begitu, face shield dianggap lemah dari sisi keamanan karena kuman masih punya celah untuk masuk di bagian samping dan bawah.
Enggak cuma itu, studi terkait efektivitas penggunaan face shield untuk melindungi diri dari paparan virus corona sesuai bukti belum tersedia.
Perlindungan Ekstra
Apabila harus memilih antara masker atau face shield saat beraktivitas di ruang publik, beberapa ahli punya jawabannya.
Dokter spesialis pencegahan infeksi dari St. Joseph Hospital dan Mission Hospital California AS, menjawab masyarakat wajib memakai masker saat berada di luar rumah.
"Pilih masker untuk mengurangi risiko penyebaran virus corona, terutama bagi orang tanpa gejala," kata dia.
Menurut Baliley, face shield lebih diperuntukkan sebagai APD bagi petugas kesehatan.
Pasalnya, masyarakat umumnya enggak terpapar kontak dengan pasien berisiko tinggi dari jarak dekat.
Masyarakat yang masih bisa memungkinkan jaga jarak aman minimal dua meter saat di luar rumah, cukup menggunakan masker.
Dokter spesialis penyakit menular dari NYU Winthrop Hospital AS, Bruce Polsky, MD, juga menyampaikan, face shield digunakan petugas medis sebagai perlindungan ekstra selain masker.
"Face shield bukan pengganti masker, tapi perlindungan ekstra dari kontaminasi penyakit," jelas Polsky.
Menurut Polsky, face shield sangat penting bagi petugas kesehatan untuk menekan risiko penyebaran penyakit saat harus menangani pasien penyakit menular dari jarak dekat.
Walau begitu, masyarakat dipersilakan mengenakan face shield sebagai perlindungan ekstra saat beraktivitas di luar rumah.
Asalkan, tetap sadar untuk memprioritaskan APD ini bagi petugas kesehatan yang lebih membutuhkan.
Selain itu, masyarakat juga tetap diminta sebisa mungkin tinggal di rumah, jaga jarak aman minimal dua meter saat berada di luar rumah, menjaga daya tahan tubuh, serta rajin membersihkan tangan.
Baca Juga: Tanda-Tanda Sudah Menggunakan Hand Sanitizer Secara Berlebihan, Apakah Kamu Termasuk Salah Satunya?
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar