:blur(7):quality(50):quality(100)/photo/2022/10/31/pexels-shiny-diamond-3762771jpg-20221031052638.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2020/10/28/4101703063.jpg)
Suar.ID - Dua studi terbaru yang diterbitkan di jurnal Nature Astronomy pada hari Senin (26/10).
Studi itu menunjukkan kemungkinan ada lebih banyak air daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Itu termasuk es yang tersimpan dalam bayangan "perangkap dingin" permanen di daerah kutub bulan.
"Kami mengumumkan bahwa, untuk pertama kalinya, kami telah mengonfirmasi H2O di daerah yang diterangi matahari di bulan."
"Ini menunjukkan bahwa air mungkin didistribusikan ke seluruh permukaan bulan," cuit NASA pada hari Senin (26/10) dari akun NASA Moon.
Selama beberapa dekade, bulan dianggap kering kerontang.
Tetapi 11 tahun yang lalu, penelitian menemukan bahwa air relatif tersebar luas dalam jumlah kecil di sisi gelap bulan.
Sebuah tim peneliti sekarang melaporkan deteksi jelas pertama dari molekul air di area yang diterangi matahari.
Air minum, bahan bakar roket
:blur(7):quality(50)/photo/2024/03/01/doorprize-majalah-bobo-edisi-ter-20240301014329.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/02/27/majalah-bobo-edisi-terbatas-ke-3-20240227011428.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2022/10/31/pexels-shiny-diamond-3762771jpg-20221031052638.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2022/08/07/pexels-photo-906023jpeg-20220807035315.jpeg)
:blur(7):quality(50)/photo/2022/10/31/pexels-shiny-diamond-3762771jpg-20221031052638.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2023/01/10/krljpg-20230110045825.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2018/12/23/1898490220.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2021/01/11/695704524.png)