Find Us On Social Media :

Kenapa Ruang Angkasa Lebih Dingin padahal Lebih Dekat dengan Matahari?

Ruang angkasa adalah tempat yang gelap, luas, juga dingin. Tapi, kenapa ruang angkasa tetap dingin padahal dekat dengan Matahari?

GridKids.id - Kids, pernahkah kamu membayangkan seberapa dingin suhu di ruang angkasa?

Apakah kita akan langsung mati membeku kalau kita berada di sana, melayang, menjauhi gravitasi planet Bumi kita?

Dilansir dari laman kompas.com, suhu rata-rata Bumi ada di atas 0 derajat Celcius, sedangkan suhu ruang angkasa ada di bawah 0 derajat Celcius.

Tapi, bagaimana cara satu bagian bisa membeku dan satu bagian lainnya terbakar saking tinggi suhunya?

Kamu tentu tahu kalau di Bumi saja kita bisa merasa kegerahan dan kepanasan karena pancaran sinar Matahari.

Bisakah kamu bayangkan bagaimana suhu itu dirasakan di ruang angkasa?

Namun, bagaimana bisa ruang angkasa yang lebih dekat dengan Matahari suhunya malah lebih dingin, ya?

Ruang Angkasa Lebih Dingin dari Planet Bumi

Matahari sebagai bintang induk di tata surya kita merupakan kumpulan gas dan api yang ukuran suhunya mencapai 15 juta derajat Celcius di intinya.

Suhu Matahari di permukaannya mencapai 5.500 derajat Celcius.

Dengan suhu sebesar itu, pancaran Matahari bisa menghangat planet Bumi yang jaraknya di 150 juta kilometer jauhnya.

Baca Juga: Bisakah Kita Mendengar Suara Ketika Berada di Ruang Angkasa yang Hampa Udara?

Nah, ruang angkasa yang jaraknya lebih dekat dengan Matahari suhunya malah lebih rendah sampai minus 270 derajat Celcius.

Menurut laman NASA, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi ini seperti adanya molekul dan atmosfer.

Panas Matahari bergerak melewati kosmos sebagai bentuk radiasi, gelombang energi inframerah akan berpindah dari objek yang lebih panas ke objek yang lebih dingin.

Gelombang radiasi inilah merangsang molekul yang bersentuhan dengannya dan menyebabkan panas.

Panas Matahari berpindah atau sampai ke planet kita dengan cara radiasi.

Tapi, uniknya radiasi ini hanya memanaskan molekul dan materi yang ada di jalurnya saja.

Jadi segala material atau objek lain di ruang angkasa akan tetap dingin.

Panas atau energi kalor juga merambat ke seluruh permukaan Bumi lewat tiga cara, yaitu konduksi, konveksi, dan tentunya radiasi.

Ketika radiasi Matahari mengenai dan menghangatkan molekul-molekul di atmosfer, energi ini akan diteruskan ke molekul-molekul lain yang ada di sekitarnya.

Molekul-molekul ini lalu bertabrakan dan memanaskan segala hal yang ada di sekitarnya.

Berbeda dengan ruang angkasa yang merupakan ruang hampa.

Baca Juga: Seberapa Jauh Manusia Telah Menjelajah Ruang Angkasa yang Luas?

Bahkan molekul gas yang ada di ruang angkasa yang luas jumlahnya terlalu sedikit dan berjauhan satu sama lain, sehingga enggak akan bertabrakan satu sama lainnya.

Inilah kenapa proses pemanasan ruang angkasa dengan gelombang inframerah dengan cara konduksi enggak bisa dilakukan, nih.

Ruang angkasa juga yang nol gravitasi juga membuat cara perpindahan panas dengan konveksi enggak bisa dilakukan.

Jadi, sekarang sudah tahu apa yang membuat ruang angkasa yang dekat dengan Matahari tetap sangat dingin ketimbang planet Bumi yang punya molekul dan gravitasi. Menarik, ya?

Pertanyaan:
Berapa besar suhu dari inti Matahari, pusat tata surya kita?
Petunjuk, cek lagi halaman 2. 

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.