Ketidakpahaman terhadap budaya satu sama lain sering kali menjadi rintangan utama dalam upaya kolaborasi.
Prasangka, stereotip, dan ketidakmampuan untuk menghargai keunikan masing-masing kebudayaan dapat merintangi proses kolaborasi yang produktif.
2. Ketidaksetaraan dalam Kekuasaan
Faktor ketidaksetaraan dalam distribusi kekuasaan juga dapat mematikan semangat kolaborasi.
Dominasi satu kelompok kebudayaan terhadap yang lain dapat menciptakan ketidakseimbangan dalam partisipasi.
Selain itu juga memengaruhi dalam pengambilan keputusan dan kontribusi dalam suatu proyek atau inisiatif.
3. Konflik Nilai dan Norma
Perbedaan dalam nilai, norma, dan keyakinan dapat menciptakan konflik yang serius dalam konteks kolaborasi budaya.
Tanpa kesepahaman yang jelas mengenai nilai bersama, kolaborasi bisa menjadi rumit dan berpotensi merugikan.
4. Komunikasi yang Tak Efektif
Baca Juga: Jawab Pertanyaan Kelas X SMA: 4 Bentuk Kolaborasi Budaya di Indonesia