Find Us On Social Media :

Hari Wayang Sedunia 2023: Peran Punakawan dalam Pewayangan

Hari Wayang Nasional diperingati setiap tahunnya, yaitu pada 7 November.

GridKids.id - Kids, Hari Wayang Nasional diperingati setiap tahunnya, yaitu pada 7 November.

Yap, pada hari ini, Selasa (7/11) Indonesia merayakan Hari Wayang Nasional 2023.

Tujuan diadakannya Hari Wayang Nasional adalah untuk meningkatkan kecintaan masyarakat pada wayang.

Selain itu, wayang juga menjadi salah satu warisan budaya Indonesia yang telah diakui dunia dan jadi aset nasional.

Pengertian wayang adalah boneka tiruan orang yang terbuat dari pahatan kulit atau kayu dan sebagainya yang bisa dimanfaatkan untuk memerankan tokoh dalam pertunjukan drama tradisional.

Termasuk budaya yang masih bertahan hingga kini, kesenian wayang banyak berkembang di Pulau Jawa dan Bali.

Indonesia memiliki banyak jenis wayang, seperti wayang purwa, wayang kulit, wayang beber, wayang golek, dan wayang klithik.

Tahun ini merupakan peringatan ke-5 Hari Wayang Nasional ya, Kids. Pertama kali Hari Wayang Nasional diperingati pada tahun 2018.

Perayaan Hari Wayang Nasional 2023 yang dimulai dari tanggal 1 sampai 7 November meliputi sejumlah acara, yaitu Festival Dalang Anak, Pagelaran Wayang Milenial, hingga penampilan dua dalang dalam satu panggung.

Pada artikel ini, untuk memperingati Hari Wayang Nasional, GridKids akan mencari tahu salah satu peran karakter dalam pewayangan, yaitu punakawan.

Simak informasi di bawah ini untuk mengetahui peran punakawan dalam pewayangan ya, Kids.

Baca Juga: Tokoh Pewayangan Punakawan: Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong

Peran Punakawan dalam Pewayangan

Punakawan berasal dari lata 'pana' dan 'kawan'. 'Pana' diartikan sebagai paham, sedangkan 'kawan' artinya teman.

Tahukah kamu? Punakawan enggak hanya diartikan sebagai pengikuti biasa atau abdi, lo.

Punakawan memiliki sifat menghibur dan humoris sehingga dalam pertunjukan wayang kehadirannya selalu dinantikan.

Punakawan terdiri dari empat sosok yang memiliki sifat dan karakter yang berbeda, di antaranya adalah Semar, Gareng, Patruk, Bagong.

Perlu diketahui bahwa Gareng, Petruk, dan Bagong adalah anak-anak dari Semar.

Menariknya, kamu enggak menemukan karakter punakawan dalam naskah Mahabarata dan Ramayana.

Ini dikarenakan punakawan merupakan tokoh pewayangan yang diciptakan oleh seorang pujangga Jawa ya, Kids.

Menurut Slamet Muljana, seorang sejarawan, tokoh punakawan pertama kali muncul dalam karya sastra Ghatotkacasraya karangan Empu Panuluh pada zaman Kerajaan Kediri.

Anak-anak Semar berkaitan dengan proses penciptaan yang dilakukan tokoh setengah dewa.

Baca Juga: Mengenal 4 Tokoh Punakawan dalam Kisah Pewayangan, Siapa Saja?

Anak tertua dan kedua, yaitu Gareng dan Petruk merupakan hasil dari proses pemujaan Semar.

Sementara anak ketiga, Bagong diciptakan saat Semar memerlukan teman ketika berkunjung ke dunia.

Menariknya, Semar sendiri ialah dewa yang bernama Betara Ismaya yang bersaudara dengan Betara Manikmaya (Betara Guru), anak Sang Hyang Tunggal.

Punakawan memiliki peran penting dalam cerita pewayangan, yakni sebagai pendukung tema sajian dan penghibur masyarakat.

Mereka ditampilkan sebagai kelompok yang ceria dengan humor-humor khas yang mencairkan suasana. Semar diberi tugas untuk mengasuh keturunan dewa, yaitu Pandawa. Ia berubah wujud ketika di dunia seperti yang kita kenal sekarang.

Punakawan dalam cerita pewayangan ialah mendampingi seorang ksatria yang biasanya lekat dengan ksatria Pandawa, seperti Raden Arjuna.

Mereka juga diberi tugas untuk menemani dan mengabdi ksatria, membimbing dan menasihati, serta menghibur sambil menyampaikan pesan-pesan kebaikan.

Nah, sekarang sudah tahu ya, Kids, apa peran punakawan dalam cerita pewayangan untuk memperingati Hari Wayang Nasional 2023.

-----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.