Find Us On Social Media :

Sejumlah Peristiwa yang Terjadi Jelang Detik-Detik Pembacaan Teks Proklamasi

Detik-detik pembacaan teks proklamasi Soekarno jatuh sakit

GridKids.id - Peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945 adalah saat Indonesia secara resmi menyatakan kemerdekaannya dari penjajahan Belanda dan Jepang.

Proklamasi ini ditandai oleh pembacaan teks proklamasi yang dibacakan oleh Soekarno dan Mohammad Hatta di rumah Soekarno, yang kemudian dikenal sebagai "Rumah Proklamasi" atau "Rumah Bung Karno" di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta.

Soekarno Jatuh Sakit saat Membacakan Teks Proklamasi

Menjelang detik-detik pembacaan teks proklamasi Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno jatuh sakit.

Sang proklamator tersebut mengalami demam karena kelelahan.

Bung Karno kabarnya terbaring sakit di rumahnya di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta, dan terbatas dalam kesiapan fisik.

Adapun pada saat itu 500 orang sudah mendatangi kediaman Sukarno.

Namun Soekarno belum mau membacakan teks proklamasi. Bukan karena demam yang ia derita, tetapi Soekarno juga tak mau membacakan proklamasi tanpa Mohammad Hatta.

Ketika tiba saatnya untuk membacakan proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno tetap berdiri bersama-sama dengan Mohammad Hatta dan dengan tekad serta semangat memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

Meskipun saat itu Soekarno belum benar-benar pulih, Kids.

Kisah ini menunjukkan komitmen dan semangat Bung Karno dalam meraih kemerdekaan Indonesia, bahkan dalam kondisi fisik yang kurang sehat.

Baca Juga: Menjawab Pertanyaan Teks 'Tindakan Heroik Mendukung Proklamasi', Kelas 5 SD

Upaya dan tekadnya bersama dengan para pemimpin nasional lainnya membawa Indonesia ke tonggak sejarah yang penting dalam perjuangan menuju kemerdekaan.Hingga akhirnya, kira-kira 10 menit menjelang pukul 10.00 WIB, Soekarno dan Hatta membacakan teks proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56.

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Proklamasi kemerdekaan ini menjadi titik awal perjuangan Indonesia untuk meraih kemerdekaan secara penuh dan mengakhiri penjajahan asing.

Namun, perjuangan untuk mempertahankan dan mengamankan kemerdekaan baru-baru ini dimulai, karena Belanda dan Jepang masih berusaha untuk merebut kembali kendali atas wilayah Indonesia.

Setelah Proklamasi, perjuangan fisik dan diplomatik yang berkelanjutan terjadi antara Indonesia dan penjajah. Konflik bersenjata pun terjadi, yang dikenal dengan nama Agresi Militer Belanda I (1947) dan Agresi Militer Belanda II (1948).

Akhirnya, melalui tekanan internasional dan perjuangan nasional yang gigih.

Indonesia berhasil meraih pengakuan internasional atas kemerdekaannya pada tahun 1949 dengan penandatanganan Konferensi Meja Bundar (KMB) antara Indonesia dan Belanda.

Proklamasi 17 Agustus 1945 tetap menjadi hari perayaan nasional yang penting di Indonesia, dikenal sebagai Hari Kemerdekaan atau Hari Proklamasi.

Proklamasi ini merupakan langkah pertama dalam perjuangan panjang Indonesia untuk meraih pengakuan internasional atas kemerdekaannya dan mengakhiri penjajahan.

Meskipun proses pengakuan dan konsolidasi kemerdekaan masih berlanjut setelah proklamasi, tanggal 17 Agustus diperingati setiap tahun sebagai Hari Kemerdekaan Indonesia, yang dijadikan momen penting.

Baca Juga: 18 Contoh Penerapan Makna Proklamasi dalam Kehidupan Sehari-hari

Momen ini juga dirayakan setiap tahun dengan upacara, parade, dan berbagai kegiatan lainnya untuk memperingati dan menghormati perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan negara ini.

 

-----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.