Dulunya besaran sudutnya adalah 22,1 derajat- menjadi 24,5 lalu kembali ke ukuran semula.
Ketika sudut sumbu Bumi berubah jadi 24,5 derajat maka musim panas terasa lebih panas, dan musim dinginnya jadi lebih dingin.
2. Kadar Karbondioksida yang ada di Lautan Kita
Lautan yang ada di muka Bumi memiliki kadar karbondioksida yang lebih banyak daripada kandungannya di atmosfer Bumi.
Lautan yang terbentang luas di Bumi bisa menyerap kadar karbondioksida yang ada di atmosfer, lo.
Karbondioksida di laut enggak bisa menyerap panas seperti yang terjadi di atmosfer kita.
Jika karbondioksida terlepas dari lautan dan bergerak ke arah atmosfer, Bumi kita otomatis jadi makin panas dari waktu ke waktu, Kids.
3. Pergeseran Lempeng Tektonik dan Erupsi Gunung Berapi
Pergerakan lempeng tektonik menyebabkan Benua terus bergeser, nih.
Dalam ratusan juta tahun, daratan yang dulunya ada di dekat garis ekuator terus bergerak menjauh dan kehilangan akses sinar Matahari sepanjang tahun.
Tak hanya menyebabkan Benua bergeser, pergeseran lempeng tektonik juga menyebabkan perubahan pada kawasan gunung berapi dan pegunungan.
Baca Juga: Perbedaan Penyebab dan Efek Gempa Tektonik dan Gempa Vulkanik yang Terjadi di Indonesia