Karya sastranya diwujudkan lewat 7 lempengan tanah liat dengan teks berupa sajak.
Pengisahan karya sastra Enuma Elish disebut punya persamaan dan perbedaan dengan kisah penciptaan yang termuat dalam Alkitab.
Karya sastra ini menceritakan tentang Dewa Apsu dan Dewi Tiamat.
Dewa Apsu adalah jelmaan dari air laut yang tawar.
Sedangkan Dewi Tiamat adalah jelmaan sari pati garam laut.
Dewa-Dewi inilah yang nantinya akan melahirkan banyak dewa dan dewi.
Dewa-Dewi yang dilahirkan itu akan tumbuh dan berubah jadi sosok yang jahat sehingga Dewa Apsu memutuskan untuk memusnahkan anak-anaknya.
Namun, sebelum rencanya terlaksana, salah satu Dewa mengetahui rencana Dewa Apsu ini.
Dewa yang mengetahui rencana sang ayah adalah Dewa Ea (Dewa Hikmat), langsung membunuh sang ayah dan mengangkat Marduk sebagai Panglima Tentara.
Perang antara Marduk dan Dewi Tiamat
Kematian Dewa Apsu membuat Dewi Tiamat sangat marah.
Baca Juga: Awal Peradaban Sumeria, Peradaban yang Lahir di Antara Sungai Eufrat dan Tigris