Sementara ahli sosiologi Bruce J. Cohen mengatakan bahwa pengendalian sosial adalah cara-cara yang digunakan untuk mendorong seseorang agar berperilaku selaras dengan kehendak kelompok atau masyarakat.
Sederhananya, pengendalian sosial dipahami sebagai usaha dari individu atau masyarakat untuk mencegah terjadinya penyimpangan sosial.
Nah, ada dua alasan mengapa terdapat sistem penyimpangan sosial, yaitu:
1. Pengendalian sosial sebagai bentuk preventif (pencegahan) agar tak dilanggar, tak diulang dan tak ditiru oleh individu lainnya.
2. Pengendalian sosial bisa dianggap sebagai represif (tekanan) yang dirasakan oleh individu karena mendorong individu untuk mematuhi aturan.
Sebagai tambahan informasi, di bawah ini merupakan ciri-ciri penyimpangan sosial, antara lain:
1. Bertujuan mencapai keserasian antara stabilitas dengan perubahan yang terus terjadi dalam suatu masyarakat.
2. Suatu cara, metode, atau teknik tertentu terhadap masyarakat.
3. Dilaksanakan secara timbal balik meski terkadang enggak disadari oleh kedua belah pihak.
4. Bisa dilakukan oleh suatu kelompok terhadap kelompok lainnya atau suatu kelompok terhadap individu.
Baca Juga: Sosiologi Kelas X SMA: 4 Jenis Norma Berdasarkan Tingkatan dan Daya Ikatnya
Sementara tujuan pengendalian sosial adalah menimbulkan rasa takut, mengembangkan rasa malu, dan menciptakan sistem hukum.