GridKids.id - Orang tua biasanya mengajarkan Orang tua harus disiplin, termasuk dalam menerapkan konsekuensi saat anak salah. Namun, tujuan dari penerapan konsekuensi ini adalah supaya anak melakukan yang lebih baik lagi lain kali. Bukan untuk menghukum mereka dan membuat mereka merasa bersalah. Pilihlah konsekuensi yang melibatkan keterampilan khusus. Misalnya, keterampilan pemecahan masalah atau disiplin diri. Keterampilan tersebut akan membantu anak untuk berpikir lebih konstruktif, bahkan ketika mereka berada dalam keadaan yang sulit. 3. Mengajarkan Ubah Pikiran Negatif Selanjutnya, orang tua mengajarkan anak untuk mengubah pikiran-pikiran negatif. Tak bisa dipungkiri, pikiran-pikiran negatif bukan hanya menyerang orang dewasa saja. Terkadang anak-anak juga pernah menemui pikiran-pikiran yang negatif. Baca Juga: Seberapa Berpengaruh Kesehatan Mental terhadap Pembentukan Karakter Anak di Masa Depan? Untuk itu, para orang tua sebisanya mengajari anak untuk mengubah pikiran negatif tersebut, agar nantinya dia bisa berpikir lebih realistis. 4. Biarkan Anak Membuat Kesalahan Cara melatih mental anak agar berani adalah dengan membiarkan anak membuat kesalahan. Tak ada salahnya jika sang anak sesekali membuat kesalahan. Akan tetapi, setelahnya cobalah memberikan pengertian bahwa kesalahan adalah bagian dari proses pembelajaran. Sehingga sang anak tak akan merasa malu atau malu melakukan kesalahan. 5. Ajarkan Rasa Tanggung Jawab Rasa tanggung jawab dalam membangun mental anak sangat penting. Para orang tua bisa memberikan koreksi pada anak apabila mereka mencoba menyalahkan orang lain. Baik itu atas cara berpikir, perasaan atau pun perilakunya.