Find Us On Social Media :

Benarkah Bintang di Alam Semesta Terbentuk Lebih Dulu dari Galaksi?

Triliunan bintang membentuk galaksi yang begitu indah dan megah. Benarkah bintang lahir lebih dulu di alam semesta?

GridKids.id - Kids, jika kamu sering mengikuti artikel GridKids tentang antariksa kamu pasti enggak asing lagi dengan bintang dan galaksi.

Kamu telah memahami bahwa bintang adalah objek langit yang mampu menghasilkan cahayanya sendiri lewat proses fusi nuklir.

Sedangkan galaksi adalah kumpulan dari miliaran hingga triliunan bintang yang ada di alam semesta yang luasnya belum bisa diperkirakan.

Setelah melihat kembali definisi itu, muncul pertanyaan sederhana seperti manakah yang lebih dulu eksis, apakah bintang ataukah galaksi?

Pertanyaan itu mungkin bisa terjawab jika kita kembali menilik tentang teori pembentukan alam semesta, Kids.

Fenomena Big Bang adalah salah satu teori pembentukan alam semesta yang paling terkenal.

Fenomena pemuaian ruang dari skala mikroskopik hingga membentuk galaksi yang sangat besar ini dikenal dengan istilah inflasi.

Pasca inflasi ini, evolusi alam semesta terjadi dengan tahapan yang lebih tertata ketika suhu alam semesta makin dingin karena proses pemuaian yang terjadi.

Fase pendinginan ini, proton dan neutron pertama terkondensasi keluar dari campurannya, disusul hidrogen, helium, litium dan berilium yang mulai membeku.

Di masa-masa awal itu, sebelum ada bintang-bintang pertama di alam semesta, yang ada hanya hidrogen dan materi gelap yang mengambang dengan bebas.

Materi gelap merupakan materi tak kasat mata yang hanya berinteraksi dengan gravitasi yang kuat di sekitarnya.

Baca Juga: Apakah Ada Bintang yang Bersinar dari Galaksi Lain di Langit Kita?

Di momentum tertentu, gravitasi membuat area padat materi gelap ini mengalami keruntuhan yang menyebabkan hidrogen yang ada di sekelilingnya jadi menggumpal.

Gumpalan inilah yang nantinya akan menjadi cikal bakal bintang yang akan memanas dan mengalami proses fusi nuklik di bagian intinya.

Bintang-Bintang Pertama di Alam Semesta

Gumpalan hidrogen atau cikal bakal bintang yang mengalami proses fusi nuklir akan melahirkan bintang-bintang pertama di alam semesta.

Jumlahnya cukup banyak untuk membentuk sebuah gugusan bintang yang di masa depan nantinya akan membentuk galaksi-galaksi masif yang kita kenali hari ini.

Inilah kenapa gugusan bintang dijuluki sebagai bayi galaksi, karena yang membedakan keduanya hanya jumlah bintang di dalamnya saja.

Dari uraian penjelasan yang telah kamu ikuti di atas, kamu kini sudah tahu bahwa bintang terbentuk lebih dulu sebelum keberadaan sebuah galaksi dengan milyaran hingga triliunan bintang yang bersinar terang di dalamnya.

Pembentukan bintang-bintang dan galaksi pertama di alam semesta mendorong perubahan di alam semesta, seperti:

1. Munculnya sumber unsur pertama yang lebih berat daripada berilium.

Unsur-unsur berat bisa dihasilkan dengan mudah di inti bintang masif yang dikeluarkan ke alam semesta ketika terjadi supernova.

2. Keberadaan foton berenergi tinggi ke alam semesta, yang sempat terlihat pada 380.000 tahun awal pembentukan alam semesta.

Baca Juga: Ribuan Kali Lebih Besar dari Bimasakti, Apa Nama Galaksi Terbesar di Alam Semesta?

Foton ini baru memulai tahapan reionisasi hidrogen di alam semesta yang terjadi sejak beberapa ratus juta tahun pasca Big Bang terjadi dan selesai pada 600 juta tahun setelahnya.

Generasi pertama galaksi kecil terbentuk dari gugusan bintang diperkirakan muncul sekitar 400 juta tahun pasca Big Bang.

Setelah fase awal pembentukan galaksi ini, galaksi-galaksi saling bertabrakan dan tergabung jadi satu dan membentuk galaksi yang lebih besar.

Dari uraian di atas, kamu jadi tahu bahwa bintang-bintang yang bersinar di langit dan tak terhitung jumlahnya itu terbentuk lebih dulu sebelum galaksi.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.